Neshya turun dari mobil saat mobil itu berhenti di pekarangan Mansion. Saat sudah turun Neshya menatap sekeliling dengan sedikit bingung. Rezvan, Maid Rima dan Maid Ani ada di sana sembari menatapnya. Neshya segera menutupi lehernya dengan sweater yang ia pinjam dari Chasel.
Neshya menduga-duga apa yang terjadi? Namun karena Neshya masih merasa lemas dan sedikit pusing Neshya segera berjalan mendekat pada mereka.
"Kenapa ini?" Tanya Rezvan menghadang Neshya lalu menyentuh kening gadis itu yang tertempel plester.
"B-bukan apa-apa." Jawab gadis itu menundukkan kepalanya.
"Gue tanya ini kenapa?!" Tanya Rezvan kembali, nada bicaranya sedikit membentak.
"A-aku kepleset di toilet sekolah." Bohong gadis itu.
"Udah berani bohong sama gue?" Neshya mendongak menatap Rezvan.
"A-aku ng-nggak bohong, Kak." Elak Nehsya.
"Perlu gue siksa Alan dan Ganang di depan lo, baru lo mau ngaku?" Rezvan sedikit membungkuk menyamakan wajahnya dengan wajah Neshya.
Gadis itu menggeleng cepat. "Jangan! Ini bukan salah mereka."
"Kalau gitu jelasin kenapa lo bisa kaya gini?" Rezvan melipat kedua tangannya di depan dada menunggu Neshya mengatakan sesuatu.
Neshya hanya diam menunduk. Ia tidak tahu harus bagaimana untuk mengatakan yang sebenarnya terjadi kepada Rezvan. Neshya tidak bisa mengatakan bahwasanya ini adalah ulah sepupunya. Neshya takut Rezvan akan melakukan hal yang di luar pikiran pada sepupunya itu.
"Punya mulut kan? Jawab!" Tegur Rezvan.
"Ini–"
"Maaf Tuan ini salah kami karena lalai menjaga Nona Neshya. Nona Neshya seperti ini karena di bully dan di aniaya oleh senior dan sepupunya." Sela Ganang. Dan Alan mengangguk menyetujui.
Mereka berdua membungkuk takut. Mereka segera bersimpuh di depan Rezvan dengan betis sebagai tumpuan dan tangan yang menyatu di depan dada.
Neshya membulatkan matanya. "Enggak! itu nggak bener!" Sanggah Neshya
"Ohh, jadi ini salah kalian hm? Hukuman apa yang cocok untuk kalian?" Rezvan tersenyum miring
"Nona tolong maafkan kami." Alan dan Ganang hendak bersujud di kaki Neshya namun Neshya memundurkan tubuhnya.
"Jangan lakuin itu." Neshya menahan mereka agar tidak bersujud di kakinya.
"Maid Rima bawa dia masuk!" Perintah Rezvan. Maid Rima dan Maid Ani berjalan mendekati Neshya untuk membawa gadis itu masuk.
Neshya menurut namun saat melewati Rezvan Neshya berhenti dan memegang lengan Rezvan.
"Tolong jangan hukum mereka. Aku mohon..." Ucap gadis itu menatap Rezvan dengan tatapan memohon.
"Gue gak akan berubah pikiran."
"Aku mohon... Mereka udah jaga aku dengan baik, jangan hukum mereka. Hukum aku aja sebagai gantinya."
"Jangan Nona! Ini kesalahan kami. Biarkan kami yang di hukum." Seru Alan.
Neshya menggeleng cepat. Neshya menatap Rezvan meskipun Rezvan tidak menatapnya.
"Kak, Aku mohon jangan hukum mereka. Please..."
Melihat tatapan memohon Neshya membuat Rezvan menghela nafas panjang dan akhirnya mengangguk.
Neshya tersenyum senang. "Makasih Kak,"
"Masuk!" Titah Rezvan.
Neshya mengangguk kecil lalu berjalan masuk di tuntun oleh Maid Rima.
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN CRUEL BOY
Novela Juvenil[FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI LEBIH TENTANG CERITA INI] ∆§∆ Seorang gadis SMA yang bertemu dengan pimpinan mafia di negaranya. Seorang mafia kejam yang jatuh cinta pada gadis polos. Semua...