||PART 30||

25.2K 1K 25
                                    

Seperti ucapannya tadi siang dengan Leon dengan Rezvan bahwa ingin bicara dengan Neshya terlaksana walau harus berdebat karena masalah sepele. Masalahnya adalah Leon hanya ingin mengajak Neshya untuk berbincang di luar kamar dan itu memicu perdebatan di antara Leon dan Rezvan.

Namun pada akhirnya Rezvan yang memilih mengalah dan memberikan izin.

Padahal Leon hanya mengajak Neshya untuk berbincang di kolam renang belakang. Namun itu saja sudah menuai banyak perdebatan.

Neshya hanya diam dan mengikuti saja saat Leon mengajaknya ke kolam renang belakang.

Neshya tidak tau apa niatan Leon mengajaknya ke mari.

"Neshya, your okay?" Tanya Leon membuka percakapan.

Neshya menggeleng pelan. "Aku gak baik-baik aja."

"Apa? Apa yang buat lo gak baik-baik aja??"

Gadis itu mendongak menatap Leon sebentar lalu menatap langit malam. "Aku gak bahagia tinggal disini. Ini bukan kehidupan aku yang sebenarnya."

"Kenapa? Apa fasilitas yang di kasih Rezvan kurang??" Ucapan Leon memang benar. Selama tinggal disini Rezvan memang memberi fasilitas mewah padanya.

Contohnya saja Maid pribadi, bodyguard pribadi dan keperluannya setiap hari selalu di berikan. Neshya merasa ini cukup mewah dan terlalu berlebihan untuknya.

"Aku nggak butuh semua kemewahan ini. Aku gak mau sedikitpun kemewahan ini, ini bukan kehidupan aku. Kemewahan yang Kak Rezvan berikan gak bisa buat aku bahagia sedikitpun. Aku tersiksa tinggal disini." Jelas gadis itu. Pandangannya kini teralih menatap Leon.

Sementara Leon mengangguk paham. Netra Leon tidak sengaja melihat Rezvan yang berdiri tak jauh dari posisi mereka.

Leon hanya memutar bola matanya malas. Neshya tidak tau itu karena posisi Rezvan berada di belakang Neshya.

"Lo tahu tujuan Rezvan bawa lo kemari?" Tanya Leon melanjutkan percakapan mereka di bandingkan dengan terus menatap Rezvan.

Neshya mengangguk kecil. "Aku tau."

Leon sedikit terkejut. Apa gadis di depannya benar-benar tau?

"Saat pertama kali aku datang kesini aku berfikir Kak Rezvan menyandra aku karena aku gak sengaja memergoki dia menembak seseorang. Namun saat kalian mulai membahas Asha dan menyangkut-pautkan dengan aku, disaat itu aku tau kalo kalian berfikir aku yang bunuh Kak Asha."

"Lo gak bisa menilai sesuatu tanpa kebenaran yang jelas. Kita gak pernah berfikiran kalo lo yang bunuh Asha."

"Bukan kalian tapi Kak Rezvan." Leon mengernyit tidak percaya.

"Kak Rezvan selalu tanya tentang Kak Asha seolah memancing aku untuk mengatakan sebenarnya. Dia bahkan secara terang-terangan mengatakan kalau Kak Asha meninggal karena menolong aku."

Leon semakin merasa tidak paham. Jadi siapa yang membunuh Asha? Leon merasa ada yang janggal dengan kematian Asha secara tiba-tiba.

"Lo tau sesuatu??"

"Enggak. Di malam itu Kak Asha meminta aku buat sembunyi dari kekasihnya, Kak Gerald. Dia nyuruh aku sembunyi di dalam lemari baju miliknya dan dia juga mengunci aku dalam lemari itu lalu membuang kuncinya." Neshya menoleh pada Leon yang fokus mendengarkan ceritanya.

"Oke, lanjut setelah itu apa yang terjadi??"

"Kalian pasti tau. Kak Gerald memperkosa Kak Asha, Kak Geral mabuk saat itu. Kak Asha mengakui semua perbuatannya bahwa dia yang menusuk tunangannya."

REZVAN CRUEL BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang