★ D.A - 27 ☆

10.2K 1.5K 174
                                    

"BAGAIMANA INI BISA TERJADI, SIALAN?!"

"KALIAN MEMANG TIDAK BERGUNA!"

"Ma---maaf tuan----"

Bugh!

"JIKA TERJADI APA-APA DENGAN PUTRA SAYA, KALIAN YANG AKAN TANGGUNG AKIBATNYA!"

"Kak, tenang dulu!" ucap Arsen menenangkan dengan menarik tangan Argon yang tadi memukul tiga pengawal, sekaligus.

"TENANG? TENANG, ARSENIC? KAU TIDAK SALAH?!" bentak Argon marah dengan menatap tajam ke arah Arsen.

Tadi, di sore menjelang malam. Arsen yang berniat menyuruh Delon dan Kara untuk mandi sebelum turun. justru dihadapkan dengan situasi membingungkan saat melihat adik bungsunya itu terkapar tidak sadarkan diri di depan ruangan walk in closet. dan Delon tidak ada di sana. anehnya, rekaman Cctv yang terpasang di sudut balkon masih menyala dengan normal. namun, rekaman beberapa menit lalu tidak ada. bahkan, Cctv yang mengarah ke halaman belakang sampai ke sudut mansion juga begitu. dan, pengawal yang berjaga di sekitar sana juga tidak melihat tanda-tanda Delon melarikan diri.

Sementara Kara saat ini masih belum sadarkan diri. ada Zirco yang duduk di sebelah putra bungsunya itu. sedangkan Sharlock, Sharing, Neo, dan Gala berdiri di balkon kamar. keempat pemuda itu sudah menelisik semua sudut mansion dengan bantuan drone. karena Neo yang mencoba melacak keberadaan Delon melalui gelang yang remaja itu pakai, tidak berhasil, berkali-kali dicoba, berulang kali juga tulisan location cannot be accessed muncul di layar laptop.

Untuk Argon dan Arsen, kedua pemuda itu masih berada di dalam ruangan walk in closet, di sana juga ada tiga pengawal yang berjaga di ruang Cctv yang dipanggil untuk menjelaskan apa yang terekam pada Cctv di sore menjelang malam itu. namun, jawaban dari ketiga pengawal itu sama, mereka tidak melihat adanya tanda-tanda penyusup yang masuk, atau Cctv yang tiba-tiba bermasalah. Cctv masih menyala dengan normal. namun, ketika Sharing yang memeriksa. ternyata, Cctv yang berada di balkon, dan Cctv yang mengarah ke halaman belakang sudah diretas, serta sudah digandakan. artinya, rekaman Cctv itu juga dikendalikan oleh orang lain, hingga rekaman beberapa menit yang lalu langsung terhapus, dan tidak terlihat di Cctv yang ada di mansion.

Argon meremas rambutnya sendiri seraya berjongkok. perasaan emosi, cemas, khawatir, gelisah, hingga marah, bercampur menjadi satu saat mengetahui jika putra satu-satunya itu menghilang di dalam mansion. bahkan, seluruh Cctv yang ada tidak merekam bagaimana, dan siapa yang membawa putranya itu pergi. hanya Kara yang bisa menjawab segala kekhawatirannya saat ini, karena adik bungsunya itu juga ada di tempat kejadian.

Tiga pengawal yang masih berdiri di sana menunduk, tidak biasanya masalah seperti ini terjadi. karena mereka yang bertugas untuk memantau Cctv juga sangat handal. namun hari ini benar-benar di luar kendali mereka. bahkan, tanda-tanda adanya bahaya, atau, peretasan asing tidak terpantau.

Sementara Arsen yang masih berdiri di dekat Argon yang berjongkok menghela napas khawatir. bahkan tadi, dia yang menemukan Kara yang terkapar tidak sadarkan diri begitu histeris berteriak. keadaan kamar masih seperti semula, bahkan, tanda-tanda penyerangan pun tidak ada. hanya secarik kertas terlipat yang dia temukan di belakang pintu walk in closet.

"DELON!"

Argon yang tadinya berjongkok langsung berdiri dan melangkah keluar begitu mendengar teriakkan Kara. begitu juga dengan Arsen. remaja itu sudah sadar, dan kini duduk menyandar di sandaran tempat tidur. ada Sharlock, Sharing, Neo, dan Gala yang juga sudah berdiri di dekat kasur.

"Kara!"

Kara yang masih meneliti keadaan kamar langsung berhambur memeluk Zirco begitu tidak melihat keberadaan Delon diantara keempat Kakak, dan kedua sepupunya. "De----delon.. Daddy----Delon?!" racaunya dengan memeluk tubuh Ayahnya semakin erat.

Different, D.A || Selesai ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang