★ D.A - 15 ☆

11.5K 1.7K 290
                                    

"Xe!"

"Xenon!"

Baik Delon maupun Kara kompak berdiri begitu melihat pelaku pendobrakan pintu adalah Xenon, Amino, dan Raksa.

"Xe------"

"Diam, Delon!" sela Xenon cepat hingga Delon yang akan berbicara sontak terhenti.

Suasana menjadi hening begitu kaki jenjang Xenon melangkah lebar untuk mendekati Delon. sementara Amino dan Raksa masih berdiri di belakang.

"Hari pertama masuk, lo udah berani bolos, De?"

"Nggak, Xe! bukan begitu!"

Kara mengangguk. "Iya, Xenon. kami tidak bolos!" ujarnya membela Delon.

Raksa berjalan mendekati Kara. "Lo diem dulu, Kara!" imbuhnya dengan berbisik di samping telinga adik bungsu Argon itu. "Sebagai Om yang baik, lo juga harus marahin Delon kalau dia salah!"

Kara langsung mengangguk. "Aku marahin sekarang?"

Raksa mendengus pelan. "Untuk sekarang, lo cukup diem!"

Kara kembali mengangguk seraya menutup mulutnya rapat-rapat.

Bara yang masih duduk tenang di sofa single sontak berdiri. "Delon nggak kabur, gue yang bawa mereka ke sini!"

"Lo siapa berani bawa Delon bolos sekolah, hah?!" hardik Xenon sinis.

Suasana semakin hening begitu Xenon membalas perkataan Bara dengan nada sinis. bahkan, remaja itu sampai melangkah mendekati Bara. "Gue tanya, lo siapa berani ajak Delon bolos sekolah?!"

Lintang dan Sangga langsung berdiri. begitu juga dengan Axelo, Barry, dan juga Charlie. sedangkan Delon yang masih berdiri di belakang berjalan mendekati Xenon. "Xe, dengerin gue dulu!" lerainya dengan menarik tangan Xenon agar mundur. namun, sahabatnya itu justru menepis tangannya dengan kasar.

"Xe------"

"DIAM, DELON!"

"Del-----Del, udah!" lerai Amino dengan menarik tubuh Delon agar mundur begitu melihat pergerakan sahabatnya yang akan kembali menarik Xenon.

Bukannya merasa terintimidasi dengan tatapan sinis nan tajam Xenon, Bara justru terkekeh kecil. "Santai bro, Delon aman, gue cuma bawa dia ke sini!"

"Cuma kata lo?"

"Xenon?" panggil Kara yang masih berdiri di samping Raksa.

Xenon menoleh, tatapannya langsung berubah begitu bertatapan dengan Kara. keningnya sedikit mengerut begitu melihat tinggi Kara yang hampir sejajar dengan tinggi Raksa. "Lo diam dulu, Kara!" Peringatnya. "Ponselnya ada sama lo, 'kan? GPS-nya terhubung ke ponsel gue!"

Kara langsung mengeluarkan ponsel yang Delon sembunyikan tadi pagi pada saku almamater yang dia pakai. alasannya karena, jika dia yang sembunyikan, Kakak sulungnya tidak akan menaruh curiga.

Kara mengerjap, notifikasi panggilan tidak terjawab hampir lima ratus lebih, bukan hanya dari Xenon, melainkan nama Amino dan Raksa juga tertera di sana.

Xenon mendengus. "Dia yang bawa lo kabur, De?" tanyanya dengan menunjuk Bara dan menoleh menatap sahabatnya yang masih berdiri di samping Amino.

Belum sempat Delon menjawab, Kara sudah lebih dulu berdiri di samping Xenon dan berujar. "Bukan begitu, Xenon. kami tadi pagi masih di sekolah, kok! pas jam istirahat tadi kami ke kantin, kami juga di sana beli bakso, iya 'kan, Delon?" tanyanya dengan menoleh ke arah Delon yang menatapnya dengan mengangguk seraya mendengus.

Axelo, Barry, dan juga Charlie langsung menunduk agar tidak melihat Kara yang bercerita dengan raut serius. ketiganya kompak menahan tawa begitu mendengar pertanyaan Kara yang ditujukan untuk Delon.

Different, D.A || Selesai ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang