ketemu calon Mama-

5K 477 94
                                    

"What?!" sela Gala cepat sembari memekik tertahan seraya menutup mulut dengan telapak tangan begitu mendengar perkataan Delon. Dia yang berdiri dan bersiap untuk ke luar dari dalam kamar, segera berlutut agar Delon tidak perlu mendongak ketika berbicara dengannya. "Yang bener aja, Del?" tanyanya yang masih terkejut.

"Emang kenapa, bang---"

"Kamu masih tanya kenapa, Delon?" serobot Gala cepat, kepalanya bahkan menggeleng karena tidak habis pikir. Dia yang awalnya berlutut, kini duduk bersila, tanpa alas, dan tepat di depan pintu kamar yang sudah terbuka lebar.

Kening Delon sontak berkerut karena bingung. Dia yang ingin menjawab, lebih dulu turut duduk bersila di hadapan Gala. Adik ketiga Ayahnya itu masih menatapnya dengan tatapan terkejut. "Emang kenapa, ya, bang?" tanyanya, lagi. Namun, kali ini dengan suara yang terdengar nyaris seperti bisikan.

Delon baru saja bangun tidur, pagi ini. Bahkan, belum sempat mencuci muka hanya untuk menemui Gala dan meminta bantuan sebelum adik ketiga Ayahnya itu pergi. Karena hanya ada adik ketiga Ayahnya itu yang berada di mansion, sementara penghuni yang lain memiliki kesibukan di kantor. Terkecuali Kara yang pergi ke kampus karena ada kelas pagi, sementara dirinya libur, lebih tepatnya meliburkan diri lantaran sudah memiliki janji. Tetapi sebelumnya, dia sudah meminta izin kepada sang Ayah, dengan alasan. "Badan aku rasanya remuk, Ayah. Kayaknya tulang aku mati rasa karena kemarin disuruh jungkir balik pas olahraga, deh. Huhuuuu.. gimana kalau mati rasanya sampai bikin aku jadi raja Arab, Ayaaah? Huhuuuu nggak mauuu!!" Ayahnya yang saat itu tengah terburu-buru, mengiyakan dengan cepat dan berjanji akan kembali secepatnya untuk membawanya terapi setelah pulang nanti. Tetapi, yang sebenarnya lebih membutuhkan terapi di sini bukan tulangnya, melainkan otaknya.

Gala menepuk jidat, baru kemudian menatap Delon dengan tatapan tidak habis pikir. "Yang bener aja kamu mau jodohin Kak Ar sama 'calon Mama' yang kata kamu, kamu kenal lewat media sosial, Delon? Memangnya kamu nggak takut kalau nanti 'calon Mama' kamu itu jahat?"

Mulut Delon yang tadinya terbuka lebar untuk menguap, segera terkatup rapat. Sampai rasa kantuk yang masih menyerangnya turut hilang dalam sekejap begitu mendengar ucapan Gala. Adik ketiga Ayahnya itu bahkan menatapnya dengan tatapan horor. "OH HAHAHA.. JANCOOOK!" kelakarnya yang diselingi umpatan. Dia yang awalnya duduk, kini berguling-guling dengan derai tawa yang kian terdengar mengudara bebas.

Gala pikir, karena Delon saja baru bangun dan belum sepenuhnya sadar akan apa yang diucapkan tadi, maka sekarang ketika sudah sepenuhnya sadar, keponakannya itu akan meralat ucapannya yang akan ke luar menemui sosok yang disebut sebagai 'calon Mama' tersebut. Tetapi, dugaannya justru meleset begitu Delon sudah meredakan tawa kerasnya, meski kini posisi remaja itu berubah menjadi telungkup sembari bertopang dagu dan berkata;

"Jangan bilang-bilang Ayah gue, ya, bang? Ayah gue pasti setuju, kok. 'Kan, yang jodohin gue!"

-Yang dimana perkataan Delon tersebut sukses membuat mulut Gala menganga lebar.

"Del, pleaseeee! Kali ini aja kamu nurut sama abang, ya? Kak Ar nggak akan mau! Apalagi kamu kenalnya lewat media sosial!" kata Gala setelah sebelumnya menghela napas panjang, karena dia benar-benar tidak habis pikir kepada Delon yang katanya pagi ini sudah memiliki janji untuk bertemu dengan sosok 'calon Mama' yang dikenalnya melalui sosial media. Tentunya, 'calon Mama' yang dimaksud oleh Delon itu untuk Argon, -yang dia sendiri yakin jika Kakak sulungnya tidak tahu menahu mengenai hal ini. Juga, dia yakin jika Kakak sulungnya itu tidak akan setuju, tidak akan pernah setuju meski Delon yang meminta sekalipun. "Delon, abang serius!" gerutunya begitu kelakar tawa Delon kembali terdengar mengudara bebas, sampai tubuh Delon yang tadinya dalam posisi telungkup, kini kembali berguling-guling sampai berakhir berhenti begitu menabrak sofa panjang, -yang jelas-jelas posisinya cukup jauh dari posisi mereka tadi.

Different, D.A || Selesai ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang