"Ar, anak lo kabur, lo nggak tahu?"
Argon yang masih setengah sadar ketika menggeser icon hijau untuk mengangkat panggilan begitu mendengar deringan ponselnya itu mengerjap, tubuhnya yang masih berbaring sontak bangun. dilihatnya pada layar ponsel, nama Lawrence tertera di sana.
"Lo tadi bilang apa?" tanya Argon begitu bangun dan turun dari kasur.
"Anak lo kabur, sialan!"
Rasa kantuk yang masih dirasakan Argon, hilang seketika. malam ini dia tidur cukup awal, pukul 10.55. karena hari ini ada tiga meeting yang harus dia urus, tubuhnya juga sangat merasa lelah.
"Sebentar, Law! lo jangan ngomong dulu!" Argon memerintah seraya berjalan cepat ke arah kamar mandi. tidak sampai lima menit, dia kembali keluar dengan wajah yang lebih segar, piyama tidur yang dia pakai juga sudah berganti dengan pakaian santai.
"Lo kirim alamatnya ke gue, sekarang!" Perintah Argon setelah keluar dan masuk ke dalam lift.
"Lo udah siap-siap, Ar?" tanya Lawrence.
"Ya. anak gue mau balapan di mana lagi?"
Tidak ada jawaban dari Lawrence. Argon yang masih berada di dalam lift mengernyit begitu tidak mendengar balasan sahabatnya itu. "Law?"
"Ar, dengerin gue dulu. lo tenang----
"Ck, katakan saja, anak gue mau balapan di mana lagi, Law?! jangan buang-buang waktu!" sela Argon cepat sebelum Lawrence menyelesaikan ucapannya.
"Anak lo nggak balapan!"
Argon yang baru keluar dari dalam lift menghentikan langkahnya. "Maksud lo?"
"Anak lo-----Delon, dia ke Bar!"
"Sialan!"
Argon langsung berlari cepat menuju pintu utama begitu mendengar perkataan Lawrence. bahkan, sambungan telepon dengan sahabatnya itu langsung dia matikan secara sepihak. bukan kali ini saja Delon ketahuan kabur, dan dia selalu menjemput putranya itu di tempat balapan. tidak lupa juga putranya itu selalu membawa Kara untuk kabur bersama.
"Dengar! untuk pengawal khusus segera bersiap-siap untuk ikut bersama saya, jangan lupa bawa perlengkapan senjata lengkap!" Perintah Argon melalui microphone kecil yang terpasang di ruang cctv.
Setelah mendapat alamat Bar yang Delon dan Kara tuju dari Lawrence. Argon bergegas masuk ke dalam mobil, di sana sudah ada supir yang menunggunya. di belakang mobil yang ditumpanginya juga ada empat mobil pengawal yang mengikuti.
♡♡
"Kepung semua tempat!" Perintah Argon terdengar begitu tiba dan keluar dari mobil.
Para pengawal yang ikut segera berpencar mengelilingi Bar, sedangkan Argon dan keenam pengawal yang tersisa berjalan untuk masuk.
Dua penjaga yang berjaga di depan pintu Bar mempersilahkan untuk Argon dan keempat pengawal itu masuk. karena sebelumnya, dua pengawal sudah menjelaskan tujuan kedatangan mereka.
Sebelum benar-benar masuk, Argon meregangkan tubuhnya. jaket hitam yang dia pakai dia buka, tangan kirinya beralih menenteng jaket tersebut. kini, tubuh sempurnanya hanya dibalut kaos hitam tipis yang dipadukan dengan celana pendek hitam. meskipun seperti itu, ketampanannya justru terlihat berkali-kali lipat lebih tampan dari biasanya, apalagi rambutnya yang tertata berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different, D.A || Selesai ||
Storie breviIni kelanjutan story Different Soul★DERA☆ ya. kalau berkenan, mampir ke sana dulu~ ________ Bukan hanya menceritakan perbedaan sikap antara Delon dan Kara. Tapi, ini juga akan menceritakan kisah Argon dan Delon yang statusnya sudah berubah, yakni me...