Mobil suv hitam legam itu, kini berjalan menelusuri jejalanan kota Bern itu dengan damai. Namun, kata 'damai' ini tidak berlaku untuk keadaan di dalam mobil itu. Sedari tadi, hawa gelap terus mengelilingi dalam mobil itu. Jimin yang duduk di antara kedua orang yang habis saja menyelesaikan perang kemarin malam, merasa lehernya pegal luar biasa.
Bagaimana tidak? Di saat ia menoleh ke kanan, ia mendapatkan tatapan mematikan dari beruang betina yang masih memiliki sisa-sisa amarah bekas kemarin malam. Sedangkan di kirinya, justru ia mendapati wajah Taehyung yang sedikit membengkak dan plaster kuning yang menutupi luka nya. Akibat Jennie begitu ganas nya menampar wajah tampan lelaki itu.
18 entah 19 kali tamparan? Entahlah, Jimin tak ingat. Tapi yang pasti, Jimin tak ingin berada di posisi Taehyung yang memiliki istri seperti binatang buas yang siap memakan kita kapan saja. Tidak. Tidak, lebih baik ia memandang lurus kedepan dan menganggap tak terjadi apapun. Itu lebih baik.
Hingga roda mobil itu tak lagi berputar, Jimin mengehela nafas lega. Karena mereka sudah sampai pada tempat hiburan hari pertama mereka.
"Tuan dan nyonya, sesuai dengan permintaan tuan Taehyung. Hari ini kami mengantar kalian untuk bermain di Stoss ice skating ini." Ungkap sosok yang berada duduk di depan. "Mari ikuti aku."
Ketiga orang itu mengikuti pelayan hotel kemarin, yang akan menuntun mereka ketempat wahana permainan seluncuran es itu. Sesekali mereka berdecak kagum saat melihat beberapa orang yang menikmati seluncuran di atas bukit itu dengan lihai nya. Membuat mata gadis itu sedikit berbinar, ia ingin main di atas bukit itu juga.
"Anu...sir." Itu Jennie. "Apakah aku bisa bermain di atas bukit it~."
"Tidak tidak. Tidak ada yang boleh main di atas bukit." Potong Taehyung. "Apalagi kau bocah gila, kau ingin tenggelam di salju itu huh?!."
"Wah kau memulainya lagi Kim." Kesal Jennie. "Apa yang kemarin kurang? Ingin yang kedua puluh kalinya aku menampar mu hum?."
"Y-ya!." Mendadak Taehyung takut, ingatan semalam terbesit di benak nya. Jennie memang ganas. "I-ini demi keselamatan mu! J-jika kau sudah bisa main, baru ku ijinkan bermain di sana!."
"Tidak mau! Aku mau sekarang!."
"Tidak sampai kau bisa bermain skating nya."
"Aaaa ayolah!!." Jennie mengehentak-hentak kakinya kesal, menatap Taehyung dengan wajah merajuk nya. "Aku ingin main di situ! Cepat! Aku mau di situ!." Tunjuk nya pada bukit yang membelakangi Taehyung.
Mendadak rasa sakit di pipinya menghilang entah kemana. Wajah Jennie begitu menggemaskan, bibir ranun nya mengerucut begitu lucu saat memohon padanya, membuat ia mendengus sebal. Gadis ini pandai sekali memainkan logika nya.
"T-tapi kau belum pandai bermain Jennie! Jika kau menyusahkan ku bagaimana?." Tolak Taehyung yang melemparkan tatapan nya kearah lain, tidak sanggup melihat beruang betina menggemaskan ini. "N-nanti terjadi sesuatu dengan mu yang terkena imbasnya adalah aku!."
"Tidak." Geleng Jennie. "Aku janji tidak akan membuat masalah! Serius! Ayolah Tae! Aku ingin ke bukit itu!." Gadis itu mulai menarik-narik bajunya. "Janji hanya melihat pemandangan saja! Bagaimana?."
Taehyung nampak menimang, hingga anggukan pasrah ia lakukan membaut Jennie berteriak kesenangan.
"Kalau begitu ayo kita pergi kesana!!." Seru Jennie yang langsung menarik Taehyung mengikuti nya.
Mereka berdua pun berjalan mendekati arena salju itu, begitu selesai mengenakan pakaian safety bermain skating ini. Membuat Taehyung sedikit kewalahan berjalan sedikit mendaki itu, karena Jennie terus melompat-lompat sembari menggenggam tangan nya.
Hingga pas di atas bukit yang sedikit sepi, keduanya berhenti melangkah. Melihat sekeliling mereka. Beberapa bangunan dan pegunungan telah terselimuti dengan salju putih itulah, hal yang terus menyapa netra kedua nya. Jennie tak henti-henti nya berdecak kagum.
"Woah benar-benar indah bukan?." Lirih Jennie sembari menyikut lengan Taehyung di samping nya.
"Hum." Angguk Taehyung. "Pemandang di sini sangat menyejuk kan hati." Tak sengaja pula matanya melihat Jimin yang sedang berjalan mendekati mereka, membuat ia mendecak kesal. "Jen, tunggu sebentar. Aku ingin mengambil cokelat panas. Apa kau mau?." Tawar nya yang di angguki Jennie. "Baiklah, tunggu sebentar oke? Jangan kemana-mana!."
Selepasnya Taehyung berjalan menuruni sedikit bukit itu untuk menghampiri Jimin yang sedang berjalan keatas.
"Ya! Siapa suruh kau ikut ke sini huh?."
"Memang bukit ini milik ayah mu? Aku juga ingin ke atas bukit ju~."
"Etsss, kau lupa siapa yang membayarkan mu untuk ikut kesini huh?." Halang Taehyung yang membuat Jimin menatap nya sebal, saat lelaki itu menarik tangan nya dan meletakkan beberapa lembar Franc di atas tangan nya. "Belikan aku 2 cokelat hangat, cepat!." Lanjutnya yang membuat Jimin mau tak mau menuruti nya.
Taehyung terkekeh pelan menatap kepergian Jimin, baru saja ia ingin membalik kan badan nya untuk menghampiri Jennie. Justru ia terjatuh saat ada yang menabrak nya cukup kuat hingga mereka berdua terguling cukup lama. Hingga saat mereka berhenti, Taehyung memicing nya matanya dan terlihatlah Jennie pelaku yang membuat mereka terjatuh.
"Sshh ahh tangan ku." Rintih nya dan reflek membulatkan matanya saat melihat Taehyung yang berada di samping nya. "Y-ya Kim Taehyung! Kau tak apa?." Tanya yang sedikit panik saat lelaki itu memejam kan kedua matanya.
Ia pun menggoyang-goyang pelan tubuh kekar itu. "Taehyung! Kau tak apa?." Ia pun memukul pelan dada lelaki itu. "Ya Kim Taehyung!!." Pekiknya karena Taehyung tak kunjung membuka matanya.
Dan tangan nya pun berhenti memukul dada bidang lelaki itu, saat Taehyung menghentikan tangan nya.
"Kau khawatir?."
"H-huh?."
"Kau khawatir aku terluka hum?."
"Y-ya bodoh! Tentu saja aku khawatir karena aku menab~."
Ucap nya terpotong saat Taehyung menarik tangan nya hingga wajah mereka berdekatan. Bahkan Jennie merasakan terpaan nafas lelaki itu terasa di wajah nya.
"Kau khawatir karena takut aku terluka, atau karena hal lain?." Tanya Taehyung lagi, yang membuat Jennie sedikit gugup saat lelaki itu menatap bibir nya.
"H-hal lain?." Gagap Jennie. "A-aku tak m-mengerti maksud mu."
"Maksud ku, apa kau menyukai ku?."
"H-huh? A-apa yang kau ka~."
Belum sempat Jennie bertanya, Taehyung membungkam bibirnya dengan bibir hangat lelaki itu yang berhasil membuat kedua bola matanya terbuka lebar. Dan hampir menjerit, saat Taehyung meraba lehernya, menekan nya untuk memperdalam ciuman itu.
Demi Tuhan, ini adalah ciuman pertama mereka setelah menjadi pasangan. Dan Jennie hampir menggila saat Taehyung terus melumat bibirnya tanpa henti nya.
[18 July 2022]
💙LL
YOU ARE READING
✔️Disease
RomanceMau berapa kali pun menyangkal, mau berapa kali pun memaksakan, jika hati sudah kena. Penyakit. Itu seharusnya di lepaskan bukan? Drama | Angst | Romantic Comedy [⚠️Not for Child cause a lot of harsh words and adult things!!] [Started 1 June 2020]...