Matanya mengerjab, mendapati langit-langit ruangan berwarna putih lah hal pertama yang ia lihat, sebelum mencoba menegakkan tubuhnya perlahan saat sakit kepalanya juga tangan kirinya yang telah di infus itu kembali menyerbunya. Meringis pelan hingga matanya membeku saat menyadari tangan kanannya terkurung oleh genggaman erat nan hangat juga kepala sosok itu tengah menyandar di sampingnya.
Sosok itu memiliki rambut semi ikal sedikit panjang dan hitam legam.
Tanpa melihat wajahnya pun Jennie menyadari jika itu bukanlah Jungkook.Tangan kirinya terangkat, ingin menyentuh helaian sosok itu yang masih terlelap bersama tangan kanannya. Namun gadis itu tersentak saat suara lain yang baru saja datang ke ruangannya. "Jane?."
"O-oh?." Ia merengut bingung sembari kembali menarik tangan kirinya secepat mungkin. "Lisa?."
"Jennie!." Seru gadis berponi itu yang langsung meletak cepat dua cup hangat minuman yang ia bawa di atas nakas sebelum berhamburan pada Jennie yang menyambut pelukannya. "Ya Tuhan. Kupikir kami kehilanganmu juga keponakanku, hon." Menjarakkan tubuh mereka hingga Lisa bisa menangkup wajah pucat itu yang tersenyum lirih padanya. "Apa yang kau lakukan selama ini huh?! Kenapa mantan kekasihku ini malah seperti mayat hidup?!."
Jennie terkekeh pelan, lalu menggeleng lirih. "Aku tidak apa Li. Aku..." Ia menjedanya saat pergerakan lain terasa olehnya, lelaki itu telah terbangun. Bersama tangan kanannya yang semakin di genggam kuat. "Baik. Baik... saja."
"Masih sempatnya kau menutupinya eoh? Darah yang keluar dari hidungmu sampai mewarnai hampir seluruh bajumu asal kau tahu!." Kata Lisa dengan wajah masamnya, tidak menyadari wajah Jennie menegang yang di sebabkan oleh sahabatnya itu yang telah terbangun dari tidurnya. "Ya Jennie Kim. Kenapa kau bisa..."
"Apa kabar, Jane?."
Itu Taehyung. Tanpa Jennie lihat pun ia juga menyadari. Jika lelaki itu tengah memandangnya dengan wajah hangat yang amat ia rindukan. Masih. Menggenggam tangan kanannya walau mati-matian ia menolak semua itu, karena Taehyung tidak melepaskan genggaman mereka.
"Bagaimana dengan hari-harimu selama ini? Apa... menyenangkan?."
"..."
"Aku... juga sepertimu. Kurang baik saat kau tidak ada tapi." Taehyung mengusap pelan tangan kanan hangat kecil milik Jennie. "Hari ini aku ada tenaga saat melihatmu. Sekarang ini."
Jennie mendecih sinis, dengan sekuat tenaganya ia menghempas tangan lelaki itu hingga genggaman mereka terlepas. "Li." Ia pun menatap Lisa. "Apa kau tahu di mana teman laki-lakiku?." Lisa terdiam juga melirik Taehyung sekilas. "Tadi dia ada di sini, apa kau tahu dia ke mana?."
"Kau." Taehyung menahan geram. "Masih mencarinya padahal aku sudah ada di sini?."
"Namanya Jungkook." Jennie tak menghiraukan nya. "Kurasa, kau juga mengenalnya. Karena dia pernah bercerita padaku jika dia juga mengenalmu."
YOU ARE READING
✔️Disease
RomanceMau berapa kali pun menyangkal, mau berapa kali pun memaksakan, jika hati sudah kena. Penyakit. Itu seharusnya di lepaskan bukan? Drama | Angst | Romantic Comedy [⚠️Not for Child cause a lot of harsh words and adult things!!] [Started 1 June 2020]...