Matanya mengerjab, mendapati langit-langit kamar hal pertama yang ia lihat. Mendecih pelan saat tubuh nya terasa kebas saat tubuh kekar lain sedikit menghimpitnya yang membuat Jennie mengguncang pelan bahu Taehyung yang masih merengkuh nya.
"Minggir sedikit." Titah nya yang di balas lelaki itu menggeleng lirih, yang membuat ia sedikit tercekik saat Taehyung dengan tidak berperasaan nya semakin menguatkan pelukan mereka. "Ya! Kau ingin membunuh ku?! Lepas!."
"Tidak mau."
"Lepas!."
"Tidak mau! Tidak mau!." Sedikit merenggang kan pelukan itu, di tatapnya gadis itu dengan wajah rungut nya. "Pelukan ini tidak boleh di lepas, titik."
"Aku ingin menyiapkan sarapan."
"Nanti saja."
"Tapi~."
"Masih mau begini dulu, aku rindu sekali dengan mu sayang. Sudah berabad saja rasanya."
"Kita bertemu setiap hari bodoh."
"Tapi hari ini berbeda! Kan ini hari pertama kita jadian!."
Tak lagi memberontak, tak lagi melawan nya. Karena kini logika nya telah mati akibat senyum kotak itu yang membuat wajah gembul itu memerah. Sial... kenapa kini ia mudah sekali mati kutu karena wajah yang sering ia katai monyet itu?
"Y-ya monyet! S-siapa bilang kita jadian? Huh?." Kesal nya saat Taehyung mencibir nya. "Tidak usah kepedean aku belum mau menerima mu!."
"Tidak kau terima pun, kita sudah terikat dari awal sayang. Aku kan suami mu." Ungkap Taehyung. "Sangat tampan pula."
"Tampan dari mana nya? Kau menjijikan. Monyet gila."
"Tapi kau sayang sekali dengan monyet ini kan?."
"T-tentu saja! C-cuma kau peliharaan ku, makanya aku terpaksa menyayangi mu." Ucap nya malu saat Taehyung menatap nya ngejek. "T-tapi jika kau memuakkan, aku akan tetap meminta ce~."
Dengan cepatnya ia mendekati wajah nya hingga bibir nya mendarat di bibir gadis itu sebelum melanjuti perkataan nya. Hanya kecupan singkat, mampu membuat Jennie melongo setelah nya.
"Aku tidak suka mendengar kalimat pisah itu." Ucap nya penuh tekanan. "Jangan berani mengatakan itu didepan ku lagi jika tidak ingin ku habisi sekarang juga. Paham sayang?." Tersenyum lebar saat Jennie dengan patuh nya mengangguk. "Good! Itu baru istri ku! Patuh sekali! Sudah mengalahi anjing saja."
"Kau pikir aku hewan?!."
"Hum! Hewan buas~ AKH!! Y-YA SAKIT!!."
Pekiknya saat rambut ikal nya menjadi sasaran Jennie yang berdecak kesal padanya. Hell.. siapa yang ingin di samakan dengan hewan? Mereka yang memiliki kelakukan setara dengan rupa hewan pun tak akan terima bila dikata demikian.
YOU ARE READING
✔️Disease
RomanceMau berapa kali pun menyangkal, mau berapa kali pun memaksakan, jika hati sudah kena. Penyakit. Itu seharusnya di lepaskan bukan? Drama | Angst | Romantic Comedy [⚠️Not for Child cause a lot of harsh words and adult things!!] [Started 1 June 2020]...