Telah selesai dengan makanan nya, sesekali ia melirik sekitaran nya. Semua furniture juga setiap sudut restoran itu memiliki kesan mewah dengan dinding ukiran juga warna cokelat mengkilap yang menambahkan kesan mahal di sana yang menjadi pilihan Jungkook membawa nya. Namun tidak, mereka tidak duduk di salah satu sofa mahal itu. Mereka berada di meja tepat di depan bartender berada.
Saat Jennie bertanya kenapa harus duduk di sini, lelaki itu bilang aku suka melihat pertunjukan! Kau tidak lihat bartender itu saat membuat cocktail? Keren kan?! Padahal Jennie sama sekali tidak tahu di mana letak 'keren nya' orang itu membuat minuman. Tapi ia hanya bisa pasrah dan mengambulkan keinginan lelaki itu yang kegirangan saat ia menerima ajakan nya.
"Bagaimana dengan hidangan nya?." Itu Jungkook. "Kau suka?."
"Hum! Tapi." Ia mendekati wajah nya dan Jungkook menyadari jika gadis itu ingin berbisik pun juga melakukan hal yang sama. "Kenapa restoran di sini sepi? Seperti ingin bankrut saja!." Lanjutnya yang berhasil membuat lelaki terkekeh kecil.
"Mungkin mereka ingin bankrut hanya hari ini." Bisik Jungkook yang membuat gadis itu mengernyit bingung. "Karena aku yang mengusir semua pelanggan mereka."
"Hah? Maksud mu?."
"Aku memesan tempat ini agar kita makan dengan tenang!."
"Kau... gila?!."
"Kenapa malah mengatai ku?."
"Kau memang gila! Kenapa malah menyewa tempat ini hanya karena 'makan dengan tenang'?!!." Kejut Jennie yang tak habis pikir. "Ya Tuhan."
"Apa salahnya? Aku hanya ingin kau merasa nyaman malam ini dengan ku!." Balas Jungkook tak terima. "Kenapa malah membawa Tuhan segala?."
"Aku tidak habis pikir dengan mu. Gila."
"Hobi mu sekarang mengatai ku gila?."
"Kau yang meminta nya."
"Kapan aku minta di katai 'gila' oleh mu?."
"Menyebalkan."
Ia menggaruk pelan tekuk nya, saat Jennie menatap nya sebal dan memilih membuang muka sembari menyesap cocktail nya. "Jane." Jari telunjuk nya menyentuh pelan pundak gadis itu namun tak di hiraukan. "Kau.. marah?." Tanya Jungkook. "Ingin mendengar cerita lucu?."
"Cerita apa? Cerita kau yang menyukai suami ku?." Cerocos Jennie. "Begitu cerita lucu mu?."
"Itu salah satu nya!." Seru Jungkook yang menahan tawa nya saat Jennie memukul bahu nya hingga ia mengaduh pelan. "Pukulan mu kuat juga." Guman nya. "Tapi.. kau masih kesal dengan pembahasan itu?."
"Jangan memulainya lagi, aku masih marah." Acuh Jennie. "Tapi Kook." Di letakkan nya kembali gelas nya di atas meja dan sedikit memiring kan tubuh nya menghadap lelaki itu. "Apa kau pernah mengambil kelas acting saat kau sekolah dulu?."
YOU ARE READING
✔️Disease
RomanceMau berapa kali pun menyangkal, mau berapa kali pun memaksakan, jika hati sudah kena. Penyakit. Itu seharusnya di lepaskan bukan? Drama | Angst | Romantic Comedy [⚠️Not for Child cause a lot of harsh words and adult things!!] [Started 1 June 2020]...