55. Forever Will Not Change

1K 152 40
                                    

M4 hitam mutiara itu telah terparkir rapi olehnya, melirik jam yang melingkar di tangan kirinya sebelum senyum manis itu mengambang jelas tepat waktu! pikirnya sembari meraih ponselnya dan menghubungi sosok yang ia tunggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

M4 hitam mutiara itu telah terparkir rapi olehnya, melirik jam yang melingkar di tangan kirinya sebelum senyum manis itu mengambang jelas tepat waktu! pikirnya sembari meraih ponselnya dan menghubungi sosok yang ia tunggu. Sesekali ia melirik bucket mawar merah dan pink yang berada di kursi belakang melalui spion tengah, membayangkan wajah cantik itu yang akan bahagia begitu berjumpa dengan bunga yang ia bawa.

"Jane?." Panggilnya saat sambungan itu terangkat. "Kau sudah siap?."

"Sorry Jeon, it's me Kyle!." Balas orang itu yang membuatnya berdeham. "Ada apa?."

"O-oh Kyle! Hey! Em.. di mana Jane?."

"Dia..." Orang itu menjedanya. "Masih di toilet Jeon. Kau sudah di bawah?."

"Hum! Jangan lupa bilang padanya jika aku sudah tiba Kyle! See you."

"H-hey wait!." Pekik orang itu yang membuat Jungkook mengernyit bingung. "Dokter Hwang baru saja selesai memeriksa Jane, dia sedang berjalan ke bawah." Ucap orang itu. "Ada yang ingin dokter katakan padamu."

"Tentang apa?."

"Wife and your future children, pabo."

Jungkook menggaruk pelan kepalanya yang sama sekali tidak gatal itu sebelum menghela napas pelan. "Baiklah. Jika Jane sudah siap, tolong antarkan dia Kyle. Aku takut dia kenapa-napa."

"Yayaya arrazow."

"Arraseo."

"What ever."

Jungkook mendengus sesaat. "Kututup dulu." Putusnya saat melihat sosok pria tua yang mengenakan baju hangat musim semi juga tas hitam di tangan kanan nya tengah berjalan keluar dari tangga kecil depan gedung itu. Membuat Jungkook dengan cepatnya melepaskan safetybelt dan turun dari mobilnya. "Dok!."

Pria tua itu berhenti dan menoleh pada Jungkook yang kini berlarian kecil kearah nya.

"Jungkook!." Sapa pria tua itu. Menepuk bahu tegapnya sekilas. "Apa kabarmu nak?."

"Seperti yang dokter lihat. Aku baik-baik saja." Jawabnya seadanya. "Ah iya! Kyle bilang dokter ingin bertemu denganku?." Tanya nya yang tak sabaran saat pria tua itu mengangguk lirih. "Ada apa?."

"Aku tidak berani mengatakannya langsung pada Jennie, jadi kupikir lebih baik aku bicara padamu saja." Ucap pria tua itu yang membuatnya mengernyit. "Terus terang saja aku mengatakan, kecil kemungkinan ibu juga anaknya selamat di saat masa melahirkan nanti jika kondisi tubuhnya terus seperti ini."

✔️Disease Where stories live. Discover now