Ia menutup pelan pintu kamar itu begitu ia sudah memastikan Jennie telah tertidur. Helaan gusar yang ia lakukan sebelum berjalan menghampiri sahabat nya yang berada di sofa ruang tengah yang kini menyadari keberadaan nya.
"Jadi." Jimin menelan ludah nya sebentar sebelum berlanjut berkata. "Apa sudah selesai?." Taehyung mengernyit bingung saat menduduki sofa seberang nya."M-maksud ku, kau sudah selesai menyelesai kan yang tadi?."
"Kenapa kau ingin tahu sekali? Penasaran dengan rasanya?." Ketus Taehyung yang membuat Jimin menggeleng pelan. "Aku ingin bertanya dengan mu Jim. Kenapa kau memberikan Jennie obat pencegah kehamilan itu? Kau tahu aku mencintai nya tapi apa yang kau lakukan sekarang?!."
Lagi. Jimin menelan ludah nya saat Taehyung meninggikan suara juga menatap nya dengan wajah mengeras. Ingin melenyapkan nya detik ini juga dari siratan mata tajam itu.
"T-Tae, dengar. A-aku sama sekali tak bermaksud begitu." Elak Jimin. "Aku melakukan nya karena dia mengancam akan memiskin kan ku dan~."
"Dan kau juga menyukai nya?." Potong Taehyung, berdiri dari duduk nya. Menghampiri dan mencengkram kuat kerah baju Jimin. "Kau menyukai Jennie ku?."
"E-eh a-apa yang kau k-katakan?."
"Ku tanya, kau menyukai Jennie Jim?."
"H-hah?."
"Tidak hanya miskin, tapi kau akan ku bumi hanguskan segera jika kau benar-benar menyukai nya Park Jimin."
Jimin rasa, saat ia sedang di kandung orang tua nya suka menyiksa orang. Maka balasan itu ia dapati seperti sekarang ini. Lihat? Tadi Jennie, sekarang Taehyung. Pasangan suami istri ini kenapa suka sekali membuat kata 'damai' tak berlaku di hidup nya?
"Jawab aku!!." Bentak Taehyung. "Kau menyukai nya kan? Makanya kau mau saja membeli kan pil itu agar kau bisa memiliki nya?!!."
"Kau gila?." Jimin pun mendorong nya sontak cengkraman itu terlepas. "Aku tahu kau mencintai nya, tapi tolong. Berpikiran lah yang jernih saat ini Taehyung!!."
Taehyung terdiam saat Jimin menatap nya tegas.
"Jatuh cinta membuat mu buta." Jimin menggeleng tak percaya. "Bahkan kau rela menghajar ku karena cemburui hal yang tak tentu benar nya?! Aish."
Jimin tak henti-henti nya mendumeli nya, namun lelaki itu terdiam. Saat melihat Taehyung yang menunduk kan kepala nya. Terlihat... menyedih kan?
"Y-ya Taehyung. Kau kenapa?." Heran nya. "Kau tersinggung dengan ku?."
Taehyung menggeleng. "Tidak. Aku kepikiran tentang pernikahan ku."
"Kenapa? Apa Jennie masih menolak mu?."
"Hum, dia menolak ku. Bahkan tetap ingin melanjuti kontrak yang ada pada mu Jim."
"Kontrak itu bisa di lepaskan jika kau berkenan untuk~."
YOU ARE READING
✔️Disease
RomanceMau berapa kali pun menyangkal, mau berapa kali pun memaksakan, jika hati sudah kena. Penyakit. Itu seharusnya di lepaskan bukan? Drama | Angst | Romantic Comedy [⚠️Not for Child cause a lot of harsh words and adult things!!] [Started 1 June 2020]...