Pembatas itu terasa kembali. Saat di mana saat keduanya pergi menuju taman bunga itu. Jennie lebih banyak mendiami Taehyung. Tak hanya itu, ia juga sering menghindar dari suami nya. Setiap sarapan pun, Jennie memilih beda meja. Dan puncak nya, gadis itu memilih tidur di sofa di banding satu ranjang dengan nya.
Taehyung benar-benar seperti hama di mata nya. Yang harus di hindari dan bila di sentuh akan membuat ia akan mati detik itu juga. Sial, Taehyung benar-benar sial. Tapi untunglah itu tidak lama. Karena malam ini. Mereka berdua terpaksa harus kembali bersama. Karena permintaan kedua orang tua Jennie.
Besok, merupakan hari di mana mereka semua akan kembali pulang ke Korea. Tentu nya kedua orang tua Jennie yang tak ingin melewatkan momen terakhir mereka berada di Swiss ini terbuang sia-sia. Mereka berdua memutuskan mengajak anak dan menantu nya makan malam di sini.
Di sebuah restoran bintang lima yang terkenal di kota Bern ini. Untuk mengunjungi restoran ini saja harus bersabar. Waiting list hampir 2 bulan. Tapi tidak berlaku untuk kedua orang tua Jennie. Apapun bisa di raih, apalagi jika hanya mencicipi hidangan di restoran mewah ini. Ini hal sepele.
Apalagi demi membahagia kan putri mereka. Jika bisa, planet lain pun akan di belikan untuk Jennie jika anak gadis mereka ingin. Kedua orang tua nya sangat menyayangi nya, kalian tahu?
"Bagaimana dengan rasa nya sayang?." Tanya mommy Jennie begitu melihat anak nya mulai mengunyah daging steak itu. "Kau suka?."
"Hum." Lirih nya yang terus melanjutkan makan nya.
Mommy nya tersenyum melihat tingkah anak nya, pun langsung menjatuhkan tatapan nya pada menantu nya yang juga ikut menyantap makanan nya.
"Taehyung." Lelaki itupun menoleh kearah nya. "Bagaimana dengan steak nya? Kau suka?."
"Hum!." Angguk Taehyung. "Tempat dan juga rasa masakan nya sama-sama mewah. Tae suka di sini mom."
"Good! Itulah jawaban yang mommy harapkan! Daddy juga kan?." Lanjut mommy Jennie yang menyikut lengan suami nya yang mengangguk menyetujui.
"Apalagi jika selepas kepulangan kita dari sini, aku mendengarkan putri ku yang akan mengandung." Ucap daddy Jennie. "Aku pasti menjadi ayah yang paling bahagia setelah nya. Karena sebentar lagi aku akan menjadi seorang kakek."
Baru saja ia menyesap pelan anggur merah itu, langsung tersebur keluar dari bibir plum nya. Sedangkan Taehyung baru menelan kunyahan nya pun tak jadi. Tiba-tiba kunyahan itu kembali keluar melewati tenggorok kan nya yang berhasil membuat nya tersedak dan terbatuk-batuk setelah nya.
"Y-ya kenapa kalian terkejut begitu?." Panik daddy Jennie.
"Ini salah daddy! Seharusnya jangan berkata seperti itu! Nanti cucu ku tidak jadi karena ibu nya daddy kejuti begitu!." Kesal mommy Jennie. "Kehamilan awal itu sangat rentan dad! Nanti putri ku keguguran!."
Jennie menatap kedua orang tuanya dengan wajah horor. Sedangkan Taehyung. Well, wajah nya sudah memerah dan tersenyum tak jelas. Ah di tambah pikiran-pikiran kotor terlintas di benak nya. Membuat nya melirik Jennie dengan senyuman aneh yang tentu nya, tak di sadari gadis itu.
"Aku tidak mau hamil! Kalau daddy menginginkan cucu suruh saja mommy mengandung lagi!." Ucap Jennie. "Jangan menyuruh ku!."
"Tapi jika mommy mu hamil lagi, anak itu menjadi adik mu sayang." Balas daddy nya.
"Benar. Kami menginginkan cucu, bukan anak lagi. Cukup anak kami kau saja." Timpal mommy nya. "Ayolah sayang. Kami menginginkan cucu dari mu."
"Tidak mau."
"Kenapa kau tidak mau?."
"Tidak ingin."
"Kenapa kau tidak ingin?."
"Ya tidak mau saja! Ah sudahlah, kenapa mommy banyak tanya sih?! Pokoknya aku tidak mau hamil!!." Pekik Jennie.
Jennie yang semulanya menatap kearah depan, mendadak menatap kearah samping nya. Semakin naik pitam, saat Taehyung menahan tawa. Dan lelaki itu berdeham pelan yang membuat Jennie mengernyit heran drama apalagi yang akan di mainkan si monyet ini?
"Mom, dad." Ia menatap kedua orang itu bergantian. "Tenanglah, keinginkan kalian akan terkabulkan. Karena." Taehyung merengkuh tubuh gadis itu, sedikit memberi elusan pada perut rata itu membuat Jennie menatap nya membola. "Kami sudah berusaha. Aku yakin, pasti anak ku sudah ada di sini."
Mommy Jennie menutup mulut nya dengan wajah tak menyangka bersama daddy Jennie yang tersenyum haru menatap kedua nya. Membuat Jennie semakin murka saat lelaki itu melayangkan kedipan pada nya.
"Tapi kenapa Jennie marah-marah saat kami menyuruh nya mengandung?." Tanya daddy.
"Mungkin karena kelebihan hormon dad." Timpal mommy yang membuat Jennie mendesah pelan. "Ibu mengandung memang begitu, emosi nya tidak stabil. Kan mommy juga begitu saat mengandung Jennie dulu."
Ia benar-benar tak tahan melihat kedua orang tuanya. Lantas Jennie memilih keluar dari restoran itu. Tidak menghiraukan panggilan dari kedua orang tuanya dan terus melangkah.
"Hei tunggu dulu." Itu Taehyung, menahan tangan nya dan membalik kan tubuh itu menghadap nya. "Kenapa kau malah pergi?."
"Kenapa kau sibuk sekali? Suka hati ku!." Ucap Jennie.
"Tentu saja aku sibuk, kau lupa aku suami mu huh?."
"Lalu apa kau lupa jika kau suami ku, tapi kontrak?."
"Oh kontrak? Memang nya kita membuat nya?."
Jennie menggeram, ia pun menepis tangan lelaki itu dan ingin pergi. Tapi tak semudah itu, karena Taehyung menahan nya kembali.
"Kenapa kau sensian begini sih?." Heran Taehyung. "Bagaimana jika kau mengandung nanti?." Lirih nya yang membuat Jennie menganga lebar. "Apa kau bisa lebih ganas dari ini?."
"Aku tidak akan mengandung. Apalagi anak dari mu! Tch, lebih baik kau hamili saja monyet betina sana!." Ucap Jennie.
"Tapi aku maunya menghamili mu."
"Y-ya apa kau bilang?!!."
"Lagian kita sudah menikah benaran. Kontrak? Memang nya kenapa di hidup ini ada peraturan, jika tidak di langgar?." Taehyung menatap nya dalam, membuat Jennie menelan saliva nya kencang. "Ayo, kita kabulkan keinginan orang tua mu."
[18 August 2022]
💙LL
YOU ARE READING
✔️Disease
RomanceMau berapa kali pun menyangkal, mau berapa kali pun memaksakan, jika hati sudah kena. Penyakit. Itu seharusnya di lepaskan bukan? Drama | Angst | Romantic Comedy [⚠️Not for Child cause a lot of harsh words and adult things!!] [Started 1 June 2020]...