Kursi mobil itu sedikit ia turunkan, membuat tubuh nya menyandar dengan nyaman juga punggung tangan kanan nya yang menutup kedua matanya. Lelah. Itulah yang ia rasakan begitu sampai di mobil nya. Hanya duduk di kursi empuk berjam-jam lama nya juga mendengar presentasi yang~memuakkan.
Taehyung benar-benar lelah untuk melakukan hal itu. Itulah kenapa ia mencintai status 'pengangguran' di dirinya, karena ia pemalas. Sangat-sangat malas. Ah terkecuali untuk satu hal, mencintai istri nya. Ia tak akan lelah untuk melakukan nya.
"Maaf lama!."
Ucap sosok yang baru saja membuka pintu kemudi mobilnya yang membuat Taehyung membuka matanya, menatap tajam sang pelaku yang kini berkutik dengan paper bag putih hijau itu, mengeluarkan satu burger sebelum melahapnya tak sabaran.
"Aku menunggu mu bukan untuk menyaksikan acara mukbang mu Jim!." Kesal nya. "Kenapa kau malah makan? Istri ku menunggu ku dari tadi!."
"Shebentar." Balas Jimin dengan mulutnya yang penuh dengan makanan nya, menelan mereka semua sebelum menjatuhkan tatapan nya pada Taehyung. "Lagian, siapa suruh menyuruh ku untuk menyupiri mu? Tuan Kim yang terhormat?."
Bola matanya merotasi keatas, melipat kan kedua tangan nya kesal saat mendengar ejekan yang baru saja di lontarkan Jimin padanya.
"Memang nya kita akan menjemput nya dimana?."
"Taman, katanya didekat daerah sini ada taman. Jennie bilang begitu."
Jimin mengangguk patuh, meneguk sebentar mineral miliknya sebelum menjalankan mobil milik Taehyung keluar dari kawasan hotel milik lelaki itu.
"Saat aku ke subway tadi." Taehyung melirik nya. "Aku bertemu dengan sahabat lama mu."
"Lisa?." Lirih nya yang diangguki Jimin. "Lalu?."
"Penampilan nya sedikit kacau?." Pikir Jimin mengingat nya. "Tapi tetap saja dia cantik! Ah sayang sekali, jika aku ada kesempatan mungkin aku akan mencoba mendekati nya."
Taehyung mendecih. "Untuk apa kau bilang pada ku? Aku tidak peduli. Tidak usah membahas nya lagi."
"Ku rasa, jika aku berkata tentang hal ini. Kau pasti menarik kata-kata mu."
"Apa maksud mu?.'
"Dia bertanya tentang Jennie pada ku."
Matanya mengerjab beberapa kali, sebelum melamparkan tatapan heran pada Jimin yang sedari tadi fokus membawa mobilnya.
"Dalam hal apa?."
"Hanya bertanya keadaan nya saja."
"Tch! Tidak penting."
"Tapi, apa kau tidak merasa aneh Tae?."
"Untuk apa aku merasa aneh?! Huh?!!."
Tersentak pelan saat lelaki yang ada di sebelahnya ini meninggikan suara nya kalau kau bukan teman ku, sudah ku buang kedasar laut sialan! batin Jimin yang berdeham pelan saat Taehyung masih senantiasa menatapnya penuh kobaran api membara.
YOU ARE READING
✔️Disease
RomanceMau berapa kali pun menyangkal, mau berapa kali pun memaksakan, jika hati sudah kena. Penyakit. Itu seharusnya di lepaskan bukan? Drama | Angst | Romantic Comedy [⚠️Not for Child cause a lot of harsh words and adult things!!] [Started 1 June 2020]...