38. Unexpected Meeting

1K 159 23
                                    

Langit hampir menggelap, membuat gadis itu menjatuhkan pilihan nya untuk keluar dari kamar bersama boneka monyet nya menuju ruang tamu rumah mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langit hampir menggelap, membuat gadis itu menjatuhkan pilihan nya untuk keluar dari kamar bersama boneka monyet nya menuju ruang tamu rumah mereka. Ingin menghampiri Taehyung yang berada di sana. Hampir tiga langkah sampai. Ribuan amarah menyerang diri nya. Saat penglihatan nya itu menangkap sosok lain yang juga ada di sana.

Dengan langkah kesal, ia melanjuti nya. Menduduki bokong nya di atas pangkuan sang suami yang tersentak akan kedatangan nya yang secara tiba-tiba. Gadis itu tak mengidahkan tatapan bingung Taehyung. Matanya menatap tajam sosok yang kini terduduk di hadapan nya, tengah mengunyah burger yang tidak memperdulikan tatapan mematikan nya.

Jennie.

Gadis itu duduk sembari memeluk boneka kesayangan nya dengan wajah berapi-api pada Jimin yang sesekali meneguk sekilas mineral botol milik nya sebelum melanjuti makan nya.

"Apa kau sudah tamat sekolah?." Jimin melirik nya, saat gadis itu bersuara. "Kenapa kau tidak bisa memahami omongan ku tadi huh? Telinga mu pekak? Atau kau memang bodoh?."

"Aku pintar nona Kim." Jawab Jimin mengedipkan sebelah matanya yang membuat Jennie meremas kuat boneka nya, menahan amarah. "Lagian kau tidak tahu? Aku ini lulusan terbaik di jurusan ku! Dari tampang ku saja, sudah kelihatan bahwa aku ini orang yang sangat berwawasan tinggi! Lihat, tampan dan pintar kan? Tidak sadar juga?."

Ucapnya sembari menaik-naikan kedua alisnya, melemparkan tatapan penuh percaya diri pada beruang betina itu.

"Mana ku tahu kau pintar dan tampan, tinggi mu saja seperti anak sekolah dasar." Ucap Jennie. "Wajah mu tidak kelihatan oleh ku."

"Aku memang tidak tinggi, tapi aku lebih tinggi di banding mu nona Kim." Balas Jimin yang tampak berpikir. "Atau sama? Mungkin."

"Jangan samakan aku dengan mu, kau tidak selevel dengan ku. Pendek."

"Kau juga pendek nona."

"Aku tidak pendek, aku mungil dan menggemaskan."

"Siapa yang mengatakan hewan buas menggemaskan? Pfft."

Bibir nya mengerucut, saat Jimin menahan tawa nya mengejek nya. Jennie mengadahkan kepalanya, menatap Taehyung dengan wajah merajuk nya.

"Taehyung." Lirih nya yang membuat lelaki itu melirik nya. "Dia menghina ku, hukum dia."

Ia menarik napas nya dalam, menjatuhkan tatapan nya kearah teman nya itu. "Jim, kau ingin hidup miskin benaran?." Ucap Taehyung dengan wajah datar, membuat Jimin menggeleng-geleng kuat. "Jika tidak, jangan mengejek istri ku lagi."

"Hanya itu?." Keluh Jennie tak terima. "Beri dia pelajaran!."

"Contoh nya?."

"Potong kaki nya! Biar dia semakin pendek!."

"Yang lain sayang, aku tidak pembunuh berdarah dingin masalah nya."

"Aku tidak menyuruh mu membunuh nya! Tapi potong kaki nya!."

✔️Disease Where stories live. Discover now