51. Painful Pain

1.1K 157 65
                                    

Satu menit yang lalu telah pergantian hari, yang mana kini Taehyung juga Jennie memilih untuk tak menghangatkan suasana di antara mereka dengan tawa canda yang mereka lakukan biasanya, seperti Taehyung yang mencari topik dan Jennie yang merespon s...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Satu menit yang lalu telah pergantian hari, yang mana kini Taehyung juga Jennie memilih untuk tak menghangatkan suasana di antara mereka dengan tawa canda yang mereka lakukan biasanya, seperti Taehyung yang mencari topik dan Jennie yang merespon semua itu dengan tawa riang nya yang mengundara saat berbagai lolucon aneh yang akan di bicarakan suami nya itu padanya.

Atau Taehyung yang berlagak menyebalkan, hingga Jennie terus mengatai-ngatai dirinya dan ruangan itu akan terpenuhi dengan tawa renyah pemilik senyum kotak itu saat berhasil membuat dirinya terjerat kekesalan tiada ujung.

Tidak.

Hal itu terasa sulit untuk di lakukan, terasa sulit untuk merasakan nya kembali dan Jennie menyadari hal itu semua. Bahwa kesalahan nya... terlalu fatal yang membuat jiwa 'hangat' dari pemilik hati nya yang sesungguh nya itu terasa asing kini padanya.

"Aku berusaha untuk pelan-pelan, jika sakit... maafkan aku."

Ujarnya sembari membersihkan luka pedih yang terdapat di sudut bibir suami nya. Taehyung tak mengatakan apapun selain duduk diam di atas tepian ranjang mereka. Wajah tampan nya terlihat lusuh juga beberapa lebam menghiasi rupanya—karena Jungkook melakukan perlawanan balik saat Taehyung menghakimi nya dengan segala amarah yang tertuju penuh untuk lelaki itu.

Teriakan memohon untuk menghentikan darinya tak memempani apapun. Tak mampu menyudahi aksi saling hajar-menghajar itu terselesaikan karena Taehyung tampak tak ingin menyudahi hal itu dengan singkat. Terlihat olehnya Jungkook yang terkapar di tanah karena tenaga nya kian menipis, terlalu cepat hilang saat Taehyung dengan kesetanan nya kembali menghajar nya.

Tangan kekar itu mulai melambat untuk bergerak, tepat saat merasakan pundak nya yang basah juga isakan kecil yang terdengar olehnya terasa menyentil ulu hatinya. Seperti menyadarkan kesadaran nya, Taehyung baru merasakan jika Jennie sedari tadi memeluk nya terlalu kencang dan erat. Dan Jennie ingat, setelahnya Taehyung berdiri dari tubuh Jungkook dan membalas pelukan nya.

Pelukan yang bagi Jennie seperti pelindung yang menghangatkan, Taehyung nya mengecup pucuk kepalanya berulang kali seperti ingin menenangkan tangisan tiada ujung juga tubuh bergetar itu yang tak bisa ia halau. Jennie mengingat nya, jika mata suaminya juga berkaca. Seperti menyesali perbuatan nya yang membuat Jennie sendiri terjerat ketakutan saat Taehyung memperlihat 'dirinya' yang lain padanya.

"Sakit?."

Bibir itu tetap terbungkam rapat. Mata tajamnya menatap lurus penuh kehampaan. Tidak ada apapun. Seperti pergi menuju tepian laut di waktu senja untuk menghangatkan hati melihat indahnya matahari terbenam. Mau selama apapun menunggu, matahari itu tak kunjung terlihat. Mustahil untuk melihatnya. Karena sedari awal matahari itu tak pernah ada. Gelap. Terlampau kosong. Itulah yang Jennie lihat dari mata suaminya.

"Tae?."

"Kenapa kau juga tidak berusaha untuk tidak melakukan hal yang kau sadari... akan menyakiti ku sayang?."

✔️Disease Where stories live. Discover now