43. Propose?

1K 183 33
                                    

Kaki nya berjalan keluar, menuruni beberapa anak tangga yang terdapat di rumah sakit itu dengan senyuman lebar tak luput dari wajah tampan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kaki nya berjalan keluar, menuruni beberapa anak tangga yang terdapat di rumah sakit itu dengan senyuman lebar tak luput dari wajah tampan nya. Taehyung... benar-benar bahagia hari ini. Lebih tepatnya karena mendengar kenyataan yang terlambat ia ketahui. Lihatlah, wajah nya terlalu berseri hingga beberapa orang yang berpapasan dengan nya terkejut dengan keindahan ketampanan nya.

'Dia juga menyukai mu, bahkan lebih dulu merasakan nya dibanding mu'

'Dia tidak butuh kepastian, dia hanya butuh waktu untuk menerima mu kembali, percayalah pada ku. Dia masih mencintai mu'

"Yak Kim Taehyung!!."

Sontak tangan nya yang meraih ganggang pintu mobil nya pun terhenti, saat lelaki lain yang berada di belakang nya memanggil. Menoleh, mendapati Jimin yang sedang mengendalikan napas nya akibat berlarian mengejar nya.

"Ada apa?."

"Ada apa? Ya sialan! Kenapa kita cepat sekali pulang nya?! Aku baru saja~."

"Hari ini aku ingin makan malam dengan istri ku. Aku ingin bersiap-siap."

"Tunggu... makan malam? Kenapa tiba-tiba?."

"Karena malam ini sangat spesial untuk ku. Sekalian." Ia berdeham pelan. "Melamar nya dengan benar."

"Melamar nya?." Beo Jimin yang di angguki Taehyung. Lantas lelaki itu memukul kepala nya. "Ya bodoh! Kalian sudah menikah! Kenapa kau malah melamar nya lagi?!."

"Kau berani memukul ku?." Jimin meneguk salivanya takut, menggeleng pelan. "Ku maafkan kau kali ini. Asal kau menyiapkan tempat yang bagus untuk ku dan Jennie makan malam."

"Tempat yang bagus?." Guman nya, memikir. "Bagaimana jika restoran yang ada di Gangnam? Ku dengar di dekat cafe kucing ada restoran bagus di sana!."

"Aku tidak sudi makan di tempat yang sering di kunjungi orang lain."

"Lalu kau mau yang bagaimana lagi? Jika tidak, kau buat saja restoran sendiri sana!."

"Halaman rumah kami."

"Huh?."

"Halaman rumah kami!." Ucap nya lagi. "Tolong kau desain sebaik mungkin meja untuk ku dengan nya, siapkan koki terkenal, musik romantis? Aish sudahlah." Ia pun memukul-mukul pelan bahu teman nya. "Yang terpenting, beri kesan yang tak terlupakan! Kau paham?."

"Hum!." Angguk Jimin, memukul dada nya dengan bangga. "Semua nya aman asal aku yang mengerjakan nya. Tenang saja. Makan malam mu akan berjalan lancar tuan ku."

"Good, sekarang aku pergi untuk menyiapkan diri ku dulu." Ia pun membuka pintu mobil nya dan masuk. Sedikit membuka kaca nya hingga Jimin melihat lelaki itu tengah menghidupkan mobil nya. "Ingat! Tepat waktu! Ah satu lagi, belikan satu bucket mawar merah! Kau dengar, kacung ku?."

✔️Disease Where stories live. Discover now