Kedua pipi itu terus menggembung lucu, saat sang empu terus mengunyah berbagai macam cake yang kini ia santap. Tidak tahu ini jenis yang keberapa, yang pasti Jennie terus memakan mereka semua- kue yang ia pesan tadi tanpa ada niatan untuk berhenti. Membuat Jungkook duduk di hadapan nya mendengus melihat wajah nya.
"Biasanya." Mata nya melirik kearah lelaki itu. "Para wanita yang ku ketahui, akan menghindari makanan manis yang berlebihan. Tapi nona berbeda." Ungkap nya.
"Entahlah aku juga tidak tahu, tidak biasanya aku begini." Lirih gadis itu menatap sedih semua kue milik nya. "Dan bisakah kau berhenti memanggil ku nona? Orang tua ku juga sudah bersusah payah memberi kan ku nama yang cantik!."
Lelaki itu menahan tawa nya, saat Jennie terang-terangan menatap nya kesal dengan mulut nya yang sedikit belepotan krim kue yang ia makan.
"Maafkan aku. Ah iya, ini." Ia menarik sepercik tisu yang ada di meja mereka tempati dan menyodorkan nya pada gadis itu. "Ada krim yang tertempel di dekat bibir mu." Tunjuk nya pada bibir nya sendiri.
Membuat Jennie juga meraba bibir nya dan benar saja, sedikit olesan krim itu mengenai jari nya yang membuat nya berdeham sebentar sebelum menerima tisu itu. "Terima kasih." Cicit nya. "Jung?."
"Jungkook."
"Ah iya Jungkook." Angguk Jennie. "Ngomong-ngomong, kenapa kau bisa berada di sini? Apa kau juga ingin membeli kue?."
Jungkook menggeleng. "Toko kue ini milik ibu ku, kebetulan hari ini aku sedang berkunjung kesini."
"Oh benarkah?!."
"Hum! Apa kau suka semua kue nya? Apa ada yang kurang pas bagi mu?."
"Semuanya enak! Aku suka semuanya, terutama yang ini. Tidak terlalu manis, aku suka!."
Matanya tertuju pada salah satu wadah yang di tunjuk gadis itu, sebelum akhirnya ia kembali bersuara. "Egg tart? Apa kau mau lagi?." Tawar Jungkook. "Tidak masalah kau mau berapa, akan ku ambilkan."
"Tidak-tidak!." Geleng Jennie, wajah nya sedikit kaku saat lelaki itu hampir saja beranjak dari duduk nya. "A-aku sudah kenyang, sungguh."
"Kau yakin?."
"Hum!."
"Baiklah."
Pasrah lelaki itu. Pun Jennie memilih mengatup-atupkan jari telunjuk nya pada cangkir teh hangat milik nya. Perasaan canggung yang kini melanda nya. Sesekali melirik lelaki itu, yang juga menatap nya dengan senyuman tipis ia berikan. Sial, ia merasa tertangkap basah saat melihat mata Jungkook yang sedari tadi tak melepaskan pandangan nya.
"Apa aku boleh bertanya pada mu?."
"Y-ya? T-tentu! Tanya kan saja."
"Kenapa kau bisa kesini?." Tanya Jungkook berdeham pelan saat Jennie mengernyit bingung. "K-kenapa kau bisa membeli kue sebanyak ini dan menghabiskan nya seorang diri?."
YOU ARE READING
✔️Disease
RomanceMau berapa kali pun menyangkal, mau berapa kali pun memaksakan, jika hati sudah kena. Penyakit. Itu seharusnya di lepaskan bukan? Drama | Angst | Romantic Comedy [⚠️Not for Child cause a lot of harsh words and adult things!!] [Started 1 June 2020]...