49. A Heavy Day

899 158 57
                                    

Kaki nya berjalan pelan menuju taman yang tak begitu jauh dari minimarket yang ia kunjungi tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kaki nya berjalan pelan menuju taman yang tak begitu jauh dari minimarket yang ia kunjungi tadi. Dengan tangan kanan nya menenteng plastik putih kecil, dan semakin ia genggam kuat plastik itu saat melihat sosok yang menunggu nya berada di salah satu bangku taman. Kegugupan telah melanda nya, melihat Jennie yang telah menegakkan pandangan nya.

Menandakan kesadaran gadis itu telah terjaga, dan Jungkook merasa belum siap untuk berkata apapun padanya sekarang.

"Jane." Ia memberanikan diri nya, mendekati dan terduduk di sebelah Jennie yang masih setia terdiam tanpa menoleh pada nya. "Aku membeli pereda mabuk. Minumlah." Gadis itu menggeleng, menolak. "Setidaknya sedikit saja, aku yakin kepala mu masih pusing." Jungkook pun membuka botol itu dan menyodorkan nya. "Minumlah."

Dalam diam ia mengulum senyum tipis saat tangan gadis itu meraih pemberian nya. Ia terus memperhatikan nya, hingga mengambil alih botol kecil itu setelah Jennie meminum nya sebentar dan mengembalikan botol itu padanya.

"Ah tidak kau habiskan?." Tanya nya saat melihat botol itu sebelum menutup nya kembali. "Apa karena rasanya sedikit aneh?." Katanya lagi yang tak di hiraukan Jennie. "Ingin ku belikan roti untuk penetralisir nya?."

"Aku menyesali nya, melupakan jika aku memiliki kesan yang buruk saat mabuk." Itu Jennie. Matanya menatap lurus kedepan, tatapan nya begitu kosong. Terukir penyesalan di raut wajah cantik untuk hingga Jungkook yang berancang ingin beranjak dari duduk nya pun membatalkan niat nya. "Aku pernah mencium dosen ku sendiri saat acara minum perayaan kenaikan dirinya sebagai pemegang jurusan. Karena... ya. Mabuk tadi." Lanjut nya yang membuat Jungkook berdeham pelan mendengar nya. "Aku mengatakan ini bukan sebagai pembelaan yang ku lakukan pada mu tadi Kook. Aku benar-benar bersalah untuk hal itu. Maafkan aku."

"Tidak apa Jane." Ia tersenyum meyakini saat Jennie menatap nya. "Tidak hanya kau saja yang bersalah, aku juga minta maaf pada mu."

"Kau tidak perlu."

"Maaf karena aku menikmati nya."

"Apa?."

Mata kucing nya terbuka lebar menatap Jungkook yang masih menampilkan senyum hangat nya padanya. Hingga netra nya teralihkan saat tangan lelaki itu menyentuh tangan nya.

"Maaf karena aku menikmati nya Jane." Ulang nya lagi yang sedikit menunduk kan pandangan nya kebawah saat melihat keterkejutan yang tak bisa di tahan oleh gadis itu. "Kau yang pertama untuk ku. Dan aku sama sekali... tidak menyesali perbuatan kita tadi."

Tidak ada satu kata pun yang ia lebihkan. Semuanya tersusun rapi, sama persis yang ada di hati juga benak nya tanpa cela. Jennie gadis pertama nya. Yang mencuri ciuman nya. Tidak ada yang sebelum dan mungkin hanya gadis itu satu-satu nya?

Mulutnya telah terbuka, namun rasanya tenggorokan nya tercekat untuk sesaat. "A.. aku sungguh minta maaf, bagaimana pun aku paling bersalah di sini." Jungkook tersenyum kecut padanya, merasakan jika Jennie tetap memasang pembatas itu padanya saat tangan mungil itu menepis pelan tangan nya. "Tapi apa maksud mu kau kenal dengan ku dari dulu dan mencintai Taehyung?." Ia menjeda nya. "Taehyung yang kau maksud... itu suami ku?."

✔️Disease Where stories live. Discover now