54. Disappointed

1K 161 17
                                    

Entah keberapa kalinya tangan kanan yang di miliki sosok yang tengah terduduk di atas sofa abu itu bergerak menuangkan cairan bening kekuning-kuningan itu ke dalam gelas kecil itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah keberapa kalinya tangan kanan yang di miliki sosok yang tengah terduduk di atas sofa abu itu bergerak menuangkan cairan bening kekuning-kuningan itu ke dalam gelas kecil itu. Meminum nya hingga kandas tak bersisa. Lagi. Dan terus terulang lagi. Melakukan hal yang sama, membuat sosok yang berada di sofa lain pun berdeham pelan yang berhasil mencuri atensi nya.

"Dari kemarin pagi kau belum mengonsumsi apapun." Ujar orang itu pelan saat mendapati tatapan menusuk dari wajah lusuh itu. "Berhentilah meminum nya, nanti kau sakit."

"Terima kasih." Balasnya yang tersenyum tipis, namun tetap menyeramkan bagi Jimin yang melihat wajah itu. "Ternyata masih ada yang khawatir padaku." Guman nya sembari menggoyang pelan gelas kecil di tangannya dengan raut sedih. "Tapi kenapa kau orangnya? Kenapa tidak... hahh" Helaan gusar yang ia lakukan sembari menepuk wajahnya pelan. "Apa yang kuharapkan? Tch. Sialan."

"Y-ya Taehyung." Panik Jimin saat lelaki itu meraih botol bir itu dan menegguknya tiada henti. "Aku sudah memperingatimu untuk berhen..."

Prang!!

Remukan serpihan beling juga cairan itu menyebar tumpah ke lantai putih susu itu terjadi, saat orang lain yang berada di samping Jimin itu tak tahan melihatnya pun langsung bertindak yang berhasil membuat Taehyung terkejut dengan wajah pasinya menatap sang pelaku yang kini menatapnya dengan wajah datar nya.

"Seharusnya inilah yang kau lakukan. Bukan hanya duduk diam sembari memperingatinya dengan wajah pengecutmu, Park."

Jimin meneguk salivanya kencang saat tatapan menusuk lain yang ia dapatkan apa salahku sebenarnya? Aku bukan penjahatnya di sini... tapi kenapa aku terus di salahi? pikirnya dengan wajah merungut dan memilih memakan snack nya.

"What the fuck Li?!!." Pekik Taehyung. "Apa yang baru saja kau lakukan?!!." Lisa menatapnya malas. "Kau tidak tahu berapa harga bir Corona ini?!!." Lalu berdecak sebal. "Aish... para biksu itu sudah lelah membuat bir seenak ini tapi si gila ini malah membuangnya."

"Ya brengsek." Taehyung meliriknya saat gadis itu berdecak pinggang, menatapnya dengan kilatan api. "Di saat seperti ini yang kau kesali adalah bir yang di buat oleh kumpulan para botak itu huh?!!." Taehyung merotasikan matanya malas, meneguk sisa bir yang masih tersisa di gelas kecil miliknya tadi dengan santainya. "Sialan." Gerutunya yang langsung menarik gelas kecil itu dari tangan Taehyung dan melemparnya ke lantai.

"Ya gila. Jika tidak kau bersihkan kekacauan ini." Jari telunjuk kanannya menunjuk gadis itu. "Kau kubakar dan tulangmu kublender manjadi abu." Ucap Taehyung dengan wajah bodohnya. "Lalu abumu kujadikan sebagai pasir untuk kucing peliharaanmu membuang kotorannya dan..."

Plak!!

Kepalanya baru saja mengadah kekanan dengan bibirnya terbungkam rapat, saat gadis itu menjawab ancamannya barusan dengan tamparan di pipi kirinya.

✔️Disease Where stories live. Discover now