Suasana di kamar hotel itu begitu sunyi. Padahal di sana ada dua orang, yang keduanya tak mengeluarkan sepatah katapun yang membuat keadaan di sana begitu hampa. Taehyung yang berada di salah satu sofa di kamar itu, sesekali melirik istri nya. Yang terduduk tenang di atas ranjang dengan ponsel di tangan nya.
Setelah kejadian itu, Jennie benar-benar mendiami nya. Bahkan gadis itu tak minat sedikit pun dengan cokelat hangat yang tadi Taehyung suruh Jimin membeli nya. Gadis itu pun juga tak memperdulikan, lawakan yang Jimin buat atas perintah Taehyung. Tidak peduli, jika sahabat suami nya itu telah menahan malu saat tak ada yang merespon lawakan nya.
Tapi satu hal yang membuat nya sedikit lega. Jennie tak menghajar nya saat ia terang-terangan mencium bibir gadis itu. Namun tetap saja, perasaan nya terasa di hantam oleh hajaran maut Jennie. Terasa sakit saat gadis itu mendiami nya.Membuat ia menghela nafas pelan. Hari sudah malam.
Mereka berdua benar-benar belum mengkonsumsi apapun kecuali sarapan tadi pagi, membuat Taehyung berdeham pelan.
"Apa kau tidak lapar?."
Taehyung menggaruk tekuk leher nya yang sama sekali tak gatal itu saat Jennie tak menghiraukan nya.
"Jika aku membeli makanan, apa kau mau?."
Lagi. Jennie tak memperdulikan nya. Untuk melirik nya pun rasanya enggan. Membuat lelaki itu pun berjalan mendekati gadis itu yang mulai sedikit terusik oleh nya.
"Kau benar-benar mendiami ku hanya karena 'kesalahan kecil' itu?!." Jengah Taehyung.
"Kecil kata mu?!." Kesal Jennie yang membuat Taehyung tertegun saat gadis itu menatap nya. "Kau itu sangat mesum! Bisa-bisanya kau mencuri kesempatan dalam kesempitan untuk mencium ku!! Dasar orang gila!!."
"Salah mu! Siapa suruh naik ke bukit itu?." Balas Taehyung. "Aku sudah memperingati mu dari awal! Jika ada masalah jangan menyalahkan ku!!."
"Tadi itu aku terpeleset sialan!." Timpal Jennie tak terima. "Seharusnya kau menolong ku untuk berdiri! Bukan berakting pingsan dan mencuri kesempatan untuk mencium ku bodoh!."
"Ya, kenapa kau sensi sekali? Padahal hanya ciuman." Ia pun mencibir. "Belum juga ku tiduri." Guman nya yang terdengar oleh gadis itu.
"Kau bilang apa tadi Kim?."
"Aku bercanda sayang, sekarang ayo pergi beli makanan!."
"Tidak mau." Tolak Jennie yang kembali menyandarkan tubuh nya di kepala ranjang. "Kau beli saja sendiri."
"Aku malas pergi sendiri! Ayo temani aku!." Rengek nya yang langsung menelan kencang saliva nya saat Jennie menatap nya dengan horor, lantas ia pun tersenyum paksa. "Baiklah-baiklah. Aku pergi sendiri saja! Kau mau makan apa?."
"Terserah."
"Landjager bagaimana?."
"Hum."
"Baiklah, aku pergi dulu."
Ia pun mulai meraih jaket bulu berwarna ash itu dan mengenakan nya dengan cepat.
"Hey." Taehyung pun menoleh kearah nya. "Aku juga ingin cokelat hangat, jangan lupa untuk membeli nya." Ucap nya yang tertegun saat lelaki itu tersenyum padanya, Jennie langsung membuang wajah nya.
"Baiklah tuan putri! Tunggu sebentar oke?!."
Lantas ia pun pergi meninggalkan hotel itu. Berjalan di dekat gerai makanan yang tak terlalu jauh dari hotel tempat ia menginap. Setelah mendapatkan makan malam nya dan juga untuk Jennie. Taehyung pun tak sengaja melihat mesin minuman yang berada di depan gerai toko roti itu.
Ia menghela napas lega, karena tak perlu berjalan jauh untuk pergi mendapati cokelat hangat untuk Jennie. Ia pun telah menggesek kan kartu hitam mutiara milik nya dan memilih rasa sebelum menunggu minuman itu di buatkan oleh mesin minuman itu.
"Excuse me sir." Taehyung sedikit tersentak saat sosok yang mengantri di belakang nya itu menepuk pelan bahu kanan nya. "I think this is yours." Lanjut orang itu menyerahkan sebuah lembaran uang kecil yang tadi ia pungut di dekat kaki Taehyung.
Taehyung pun tersenyum tipis tanpa melihat wajah orang itu yang terkejut menatap nya kini. "Ah thank you."
"Taehyung?."
Matanya terbuka lebar. Saat sosok itu melafalkan namanya dengan suara yang tak begitu asing di dengar nya. Ia pun mendongak, melihat sosok itu yang tersenyum lebar menatap nya.
"Kau Taehyung kan?." Ucap nya lagi yang langsung memeluk Taehyung yang masih terdiam. "Taehyung sungguh. Aku benar-benar merindukan mu." Ia pun melepaskan pelukan itu. "Kau baik-baik saja selama ini kan?." Ia pun menangkup wajah Taehyung. "Kau semakin tampan saja."
Taehyung pun menyingkir kan tangan orang itu dengan cepat dari wajah nya, menatap orang itu dengan pandangan tak bersahabat.
"Ku rasa aku sudah mengatakan pada mu dulu untuk tidak saling berbicara satu sama lain." Ucap Taehyung yang membuat orang itu tersenyum kecut. "Kau tidak lupa dengan hal itu kan? Jeon Jungkook."
[27 July 2022]
💙LL
YOU ARE READING
✔️Disease
RomanceMau berapa kali pun menyangkal, mau berapa kali pun memaksakan, jika hati sudah kena. Penyakit. Itu seharusnya di lepaskan bukan? Drama | Angst | Romantic Comedy [⚠️Not for Child cause a lot of harsh words and adult things!!] [Started 1 June 2020]...