46. Give A Name

1K 181 28
                                    

"Ini yang terakhir kan?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini yang terakhir kan?."

"Benar tuan muda."

Angguk pria tua itu yang membuat lelaki yang tengah terduduk di kursi utama itu bernapas lega. Tepat setelah ia menutup map hitam yang ada di hadapan nya. Melemaskan tubuh nya pada kursi empuk itu, sesekali ia merenggang tubuh nya hingga pria tua yang berdiri disamping nya berdeham pelan membuat Taehyung menoleh kearah nya.

"Bulan depan tuan Kim akan pensiun." Ungkap pria tua itu. "Dan aku menjadi tak sabar menanti kehadiran tuan muda tiap hari nya."

"Kenapa begitu? Aku masih pemula, yang pasti. Paman akan tersusahkan karena ku nantinya."

"Malah aku sangat suka di susahkan oleh tuan muda, berbeda dengan tuan Kim. Sama sekali tidak berguna menjadi sekretaris nya karena dalam hal apapun, tuan Kim selalu mengerjakan nya sendiri."

Celetuk pria tua itu yang mengundang gelak tawa Taehyung. Sedikit perbincangan yang mereka lakukan hingga akhirnya Taehyung memilih pamit pulang, mengingat waktu kerja nya telah berakhir. Pun, ia sangat merindukan istri nya.

"Yak Kim Taehyung!!."

Panggil orang itu sontak membuat nya yang hampir saja membuka pintu mobil nya batal. Membuat kerutan bingung ia lakukan saat langkah kecil itu menghampiri nya. Jimin. Pelaku yang memanggil nya.

"Kau baik-baik saja?." Semakin bingung, saat itulah kalimat pertama yang Jimin katakan. "Kau tidak apa kan?."

"Apa yang kau katakan?." Heran Taehyung. "Kenapa mendadak khawatir pada ku?."

"B-bukan itu bodoh! Aish. Maksud ku.. kemarin malam kau kelahi dengan istri mu kan?." Ah, mendadak Taehyung mengerti. "Bagaimana hasilnya?." Tanya Jimin lagi. "Apa buruk?."

Taehyung mengangguk perlahan, membuat Jimin semakin merasa iba menatap nya. "Sangat. Sangat baik."

"Eh?."

"Kami berbaikan."

"T-tunggu dulu. Apa maksud mu?."

"Kami.. maksud ku, aku dan Jennie sudah sepakat untuk meneruskan pernikahan kami." Lanjut Taehyung dengan senyuman lebar nya. "Aku juga sudah membahas perihal anak padanya. Perlahan dan hasilnya tidak terlalu buruk. Dia juga mendukung itu."

Jimin mengangguk paham, menepuk pelan pundak tegap itu. "Selamat untuk mu kalau begitu. Tapi... bukankah seharusnya sekarang kita membahas." Ia berdeham pelan. "Tentang 2 persen saham ku?." Tersenyum cerah saat Taehyung terang-terangan menatap nya datar. "Ayolah, kenapa malah memasang tampang seperti itu di saat kebahagiaan mu ini huh? Ada kerja keras ku di atas keberhasilan mu ini, masa kau lupa tuan ku?."

"Selain tidak tahu malu, ternyata kau juga tidak tahu diri."

"Itu nama tengah ku!."

"Kau benar-benar gila Park."

✔️Disease Where stories live. Discover now