41. Confused

983 178 18
                                    

Malam telah tiba, namun pintu kamar nya tak kunjung terbuka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam telah tiba, namun pintu kamar nya tak kunjung terbuka. Menandakan, gadis itu belum terbangun dari alam bawah sadarnya. Yang membuat Jungkook yang berada disofa nya itu menghela nafas gusar. Gelisah itu ia rasakan, saat matanya tertuju pada sebuah plastik putih susu yang terletak didepan nya.

Sebuah test pack yang baru saja ia beli di apotik tadi berkat mulut bibinya yang terlalu heboh mengira ia telah menghamili nya.

Ia menjambak pelan rambut nya. "Tidak mungkin anak Taehyung kan?." Lirih nya dan menggeleng pelan. "Tidak. Dia pasti tidur dengan pria lain kan? Ya, pasti anak orang lain. Atau, tidak mungkin hamil?."

"Jungkook?."

Reflek kepalanya mengadah kebelakang, hingga presepsi gadis yang berada diambang pintu itu tersenyum kaku yang ia lihat.

"M-maaf telah menyusahkan mu dan terima kasih sudah memberi ku ruang untuk istirahat." Ia mengusap pelan bahu kanan nya. "Sepertinya aku harus pulang sekarang, suami ku pasti menunggu ku dirumah." Ia berjalan mendekati sofa itu, meraih tas nya dan menyampirkan nya sebelum membungkuk sekilas. "Sekali lagi terima kasih."

"Tak masalah." Balas nya tersenyum meyakini. "Ah iya, apa kau langsung pulang?." Jennie mengangguk. "Tunggu sebentar, setidaknya kau harus meminum teh perasan lemon agar menyegarkan diri mu."

"T-tidak apa Kook. Aku tidak masalah."

"Kau harus, karena bibi ku berpesan setelah kau bangun kau harus meminum nya."

"H-hah? Bibi mu?." Jennie mengernyit bingung. "Kenapa sampai ada bibi mu?."

"Tadi saat kau pingsan aku memanggil bibi ku yang memiliki profesi dokter. Aku panik makanya aku memanggil nya." Ungkap Jungkook yang mulai berjalan ke dapurnya. Meraih gelas kecil dan meletakkan sekantong teh sebelum menyeduhnya dengan air hangat. "Lalu dia juga berpesan agar kau tidak terlalu banyak aktivitas, karena bisa berdampak pada anak mu nanti nya."

"Ya?."

"Kau sedang mengandung kan? Selamat untuk mu Jane!."

Serunya di iringi senyuman nya. Tampak begitu tulus, namun tidak. Ia setengah hati saat berucap. Tak ingin berlarut lebih lama pun, dengan cepat ia mengalihkan pandangan nya kebawah. Menyajikan teh itu yang akan ia berikan padanya. Tidak menyadari jika Jennie menatap nya membola ditempat ia berdiri.

"K-kau bilang aku apa?."

"Hamil? Kau hamil kan?."

"Tch." Jennie mendengus, mencoba tersenyum walau hatinya sedikit kalut. "Apa yang kau katakan? Aku tidak hamil atau semacam nya." Ia mengibas-ngibas kan tangan nya. "Kau salah Kook."

"Aku kurang paham Jane, tapi bibi ku bilang kau begitu." Ia tersenyum kecut saat Jennie menatap nya datar. "Atau kau mau memastikan nya? Aku membeli test pack tadi. Di suruh bibi ku k-karena ia pikir aku adalah kekasih mu Jane." Jungkook berdeham pelan. "Maaf."

✔️Disease Where stories live. Discover now