Start

13.6K 1.4K 155
                                    


Chapter 4

Mile melihat Sara dari kejauhan sembari menggenggam erat buku di tangannya. Mata sang calon King tampak fokus mengawasi gadis yang disukainya yang terlihat begitu memesona dengan cahaya matahari pagi yang membias ke arah wajahnya.

Entah mengapa Mile merasa benar-benar menyukai Sara, sang pangeran begitu heran. Seharusnya apabila memang tidak ada ikatan jiwa diantara mereka, Mile tidak bisa menyukai orang lain selain Apo, tetapi perasannya pada Sara sangat besar dan nyata sementara rasa untuk matenya tidak juga muncul bahkan sampai saat ini.

Mile masih menikmati waktunya memandang Sara, namun bunyi berisik dari arah selatan posisinya seakan mengganggunya. Sang Great Prince mengalihkan pandangannya kepada sumber suara. Di sana terlihat Apo yang berjalan dengan pelan yang diikuti oleh pelayannya bernama Fian yang terlihat kesusahan menenteng tumpukan buku. Mile mengabaikan hal yang dilihatnya secara sengaja.

'Oh, omega itu sudah sehat, terbukti dari kembalinya sikap lincahnya'. Pikir Mile sedikit senang.

Sebentar lagi dirinya pasti akan diganggu oleh omega kecil itu sehingga Mile harus bersiap untuk sakit kepala mendengar celotehan manja dan sikap sok malu-malunya. Calon King itupun tidak lagi memberikan atensi pada sang omega dan melanjutkan kegiatan membacanya yang sesungguhnya hanya kamuflase guna menutupi tujuan aslinya yang memperhatikan Sara.

Apo dengan jiwa baru jelas hanya melewati Mile begitu saja tanpa menolehkan kepalanya yang membuat sang Great Prince sedikit tidak percaya dengan hal yang dilakukan si omega. Apa betul itu sungguhan putra omega dari Wattanagitiphat? Karena pertama kali dalam sejarah hidupnya, Luna terpilih itu berlalu melewati Mile tanpa sepatah katapun. Fian yang menyadari bahwa tuannya diperhatikan oleh Mile langsung menundukkan kepalanya demi sebuah kesopan santunan.

"Selamat pagi Great Prince." Ucap Fian. Apo yang sudah cukup jauh dari posisinya menolehkan kepalanya ke belakang dimana Fian berhenti untuk menyapa calon Great King Alpha mereka.

"Ya, pagi Fian."  Sahut Mile singkat dan melemparkan senyum ramahnya.

"Fian cepatlah! Aku harus segera membaca buku-bukunya." Teriak Apo dari kejauhan terdengar memekakan telinga. Fian melemparkan pandangan meminta izin untuk pamit dari Mile, pria itu hanya melemparkan senyum tipis dan mengangguk tanda mengizinkan Fian menyusul tuannya.

Fian terlihat berlari kecil menyusul Apo yang sepertinya sudah menemukan tempat membaca. Baru kemarin Mile melihat sang omega terbaring lemah di tempat tidur, sekarang sudah bisa berlarian layaknya orang yang tidak pernah terkena peluru panas.

Agaknya Mile sedikit berlebihan, karena pada kenyataannya cara Apo berjalan masih pelan dan langkahnya pun tidak sepanjang kakinya.

Mile merasa aneh dengan perubahan yang dialami Apo, kemarin bersikap dingin padanya dan hari ini bahkan omega kecil itu sama sekali tidak menghiraukannya. Bukan bagaimana, Mile hanya merasa  egonya sedikit diusik oleh perlakuan sang omega padanya.

"Fian!" Panggil Mile pelan dengan suara bassnya. Fian menolehkan kepalanya guna memberikan atensi pada Mile. Pria cantik itu kembali membelokkan langkahnya untuk menghampiri sang Great Prince terlebih dahulu.

"Biarkan aku saja yang menemani  Nattawin."

Fian bersiap akan menjawab namun perkataannya langsung terpotong oleh kalimat yang keluar dari belahan bibir Mile.

"Aku harus melakukan pendekatan pada mateku?" Fian hanya mengangguk.

"Tetapi Great Prince, apakah anda sedang luang?"

"Ya, hari ini aku diliburkan dari kegiatanku sehari untuk mempersiapkan diri kunjungan ke Fereland,"

Bukan tanpa alasan Fian bertanya demikian, Mile biasanya sangat sibuk mempersiapkan dirinya untuk belajar dan belajar. Belum lagi kegiatan kunjungan kenegaraan menggantikan ayahnya yang sebentar lagi turun tahta. Mile harus membiasakan diri sebelum nantinya akan lebih sibuk lagi saat ia sudah resmi menjadi pemimpin negaranya.

ARTIFICIAL OMEGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang