The War (2) - Last

7.8K 898 396
                                    

Chapter 50

Sementara sebuah keajaiban terjadi di dalam ruangan ritual sang Luna.
Ketika Bin melindungi pintu ruangan tersebut, hal itu juga secara tidak langsung menimbulkan keributan yang begitu signifikan.
Sara yang terbangun terlebih dahulu merasakan aura pekat yang mengelilinginya. Sihirnya telah kembali saat tidak ada lagi anak yang membawa energi Mars di dalam kandungannya.
Dalam tidur singkatnya, Sara bermimpi bahwa tidak ada lagi yang harus dirinya pertahankan saat ini. Kehidupan Sara adalah milik sang Luna sepenuhnya sehingga kini tugas Sara adalah menyelamatkan mate dari calon King tersebut.

Untuk saat ini tidak ada lagi rasa persaingan yang Sara kobarkan pada Apo. Bahkan dirinya sama sekali tidak merasa keberatan untuk mengorbankan nyawanya untuk mate dari Great Prince mereka karena omega itu telah berbaik hati meminjamkan rahimnya untuk merawat anaknya yang Sara sendiri tidak sanggup.
Selain itu, tujuan terakhirnya adalah tetap memastikan keamanan dan keselamatan anaknya sehingga dirinya rela untuk menggantikan posisi sang Luna saat ini.

Kakinya melangkah ke ruangan lain dimana Apo tertidur dengan damai, tubuhnya bersinar indah seolah-olah omega tersebut berada dalam siklus sucinya. Sara menyentuh pipi Apo dan mengusap jemarinya yang terasa dingin.

"Aku mohon, bangunlah.."

Bisik Sara lirih dan tidak lama setelah itu, Apo perlahan-lahan membuka kedua matanya yang membuat Sara tersenyum tipis.

"Luna, aku akan menggantikanmu disini."

Apo belum sepenuhnya sadar sehingga membuatnya tertegun sejenak.

"Kekuatan Grif akan kemari menjemput dan berencana membunuhmu. Namun Luna tidak boleh berakhir di sini. Aku akan menggantikanmu."

Ucap Sara sementara Apo langsung mengerti apa yang dimaksudkan omega wanita itu.

"Khun Sara, kau tidak seharusnya-"

"Beginilah cara aku untuk membalas budi baikmu yang sudah bersedia menjaga anakku. Tolong sayangi dia selayaknya dia memang berasal darimu."

Ucap Sara memotong pembicaraan Apo. Tanpa banyak basa-basi lagi, Sara mengeluarkan sihirnya untuk menghancurkan rantai emas yang mengikat Apo, lalu warna pakaian sang Luna diubah menjadi warna putih bersih sementara Sara mengubah pakaiannya menjadi maroon gelap.

Rencananya adalah untuk menipu Grif yang dalam mimpinya terlihat bahwa mereka akan menjemput sang Luna sebentar lagi.

Sudah cukup semuanya. Kalau memang hidupnya di gunakan untuk penebusan dosa. Maka kini Sara sudah siap dan iklas menerima itu dengan membantu sang Luna untuk menyelamatkan seluruh negeri.

Sara kini sudah berbaring di atas gambar pentagram yang sebelumnya menjadi tempat Apo berbaring dan dengan menutup seluruh wajahnya menggunakan kain hitam, Sara memulai penyamarannya. Bisa Sara rasakan jejak langkah kaki seseorang mendekat dari arah luar yang membuatnya takut, namun siap secara bersamaan.

Di lain sisi, Apo yang sudah sadar sepenuhnya dan mengetahui rencana yang dibuat Sara bersembunyi di balik tembok. Segalanya terjadi dalam waktu yang begitu cepat bahkan lebih cepat dari pikirannya. Namun meskipun semuanya terlihat singkat, Apo merasa dirinya mendapat tuntunan sehingga mengetahui apa yang harus dirinya lakukan saat ini.

Apo berkonsentrasi untuk membangunkan senjatanya dan dalam beberapa detik, panah besar beserta anakannya sudah berada di tangan Apo.
Langkah kaki dan suara auman semakin mengerikan terdengar. Apo tidak tau situasi diluar yang terjadi namun apapun itu, dirinya harus menyelesaikan yang ada di depan matanya terlebih dahulu sebelum membantu sang mate.

Suara-suara itu semakin terdengar jelas dan bunyi pintu terbuka membuat Apo lebih waspada di posisinya. Begitu seram dan mencekam, tidak lama setelah itu bunyi robekan kulit dan cipratan darah yang terdengar. Apo tidak bisa membayangkan betapa kesakitannya Sara di saat terakhirnya yang bahkan tidak sempat berteriak saat makhluk jadi-jadian itu merobek tubuhnya.

ARTIFICIAL OMEGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang