Side Story 2 : Baby Blues

7.8K 795 84
                                    

Part 1

Sedari lahir dan tumbuh dewasa, Apo merupakan laki-laki tulen. Diperlakukan sebagai laki-laki, act like a man, segala hal yang berhubungan dengannya sama sekali tidak menjurus pada sifat perempuan. Sehingga dulu saat Apo terjun pertama kali ke dunia entertainment yang mana diharuskan terbiasa menganggap penampilan adalah segala-galanya membuat Apo  juga terbiasa concern dengan segala hal berhubungan dengan fashion termasuk kebersihan tubuh. Namun karena semakin lama Apo semakin nyentrik dan terobsesi pada kebersihan kulitnya, orang lainpun salah kaprah dan menyimpulkan Apo sebagai seorang gay. Apo sebetulnya tidak terima dengan tuduhan tidak berdasar semacam itu, hanya saja sifatnya yang terbiasa mengalah dan rasa sabarnya yang tinggi menyebabkan orang lain bukannya respect malah semakin menuduhnya yang bukan-bukan. Simplenya, Apo tidak berusaha menyanggah mereka yang diartikan bahwa Apo memang betulan bagian dari komunitas tersebut. Padahal sebetulnya tidak sama sekali.

Hal itu tidak hanya terjadi sekali dua kali, namun terus terulang sehingga lama-lama Apo juga merasa muak. Orang mulai menyerang kepribadian Apo dan menjelek-jelekannya, mungkin karena iri juga. Mereka lupa bahwa Apo masih seorang manusia yang memiliki perasaan sensitif.

Karena sulit mengungkapkan perasaannya, akhirnya Apo merasa cukup depresinya itu hingga membuatnya sampai pernah berdoa di kuil, kalau memang dirinya harusnya menjadi perempuan, maka jadikanlah perempuan. Tidak menyangka hal tersebut ternyata di kabulkan. Namun bukan sepenuhnya menjadi perempuan, karena hanya perannya berubah menjadi perempuan. Dirinya yang menjadi pihak bawah dari hubungan sesama laki-laki dan lebih gilanya lagi, Apo memiliki rahim dan mampu melahirkan layaknya perempuan.

Hal itu bermula karena tersasarnya jiwa Apo ke dunia antah berantah yang segala hal masih percaya sihir serta kejadian-kejadian yang tidak masuk akal cukup membuat Apo semakin depresi ketika harus menyesuaikan diri pertama kali. Meskipun lama-kelamaan dirinya terbiasa namun ternyata tidak sepenuhnya menerima. Hal itu didasari oleh dirinya yang sampai saat ini masih tidak percaya bahwa mampu melahirkan anak yang dikandung di dalam tubuhnya—tidak tanggung pula, karena dirinya kuat melahirkan tiga anak sekaligus.

Apo bahagia dengan hidupnya yang sekarang. Suami hebat yang juga merupakan salah satu King bergelar Great King Alpha of Florent yang mana seringkali mendapatkan penghargaan karena kecakapannya dalam memimpin sebuah Negara besar. Negara yang terlihat hanya ada dalam khayalan yang sama sekali tidak pernah mampir di bayangan Apo ternyata ada. Bahkan parahnya, kini dirinya bahkan termasuk rakyat di dalamnya. Berperan sebagai consort dari King dan mendapat gelar kehormatan spiritual, Great Luna of Florent.

Apo tau gelar itu merupakan gelar yang akan sangat memberatkannya, menjadi ‘ibu’ negara bukanlah hal yang mudah. Hanya saja rasa cintanya akan Mile membuatnya merasa siap menghadapi segala hal. Namun di saat-saat tertentu, Apo masih merasa bahwa dirinya adalah murni laki-laki. Tentu saja hal itu cukup mempengaruhinya dalam merawat triplet. Tiga anak hebat yang masing-masing membawa masa depan Florent. Apo mengakui kehebatan anak-anaknya yang membuatnya mampu melawan Podd dulunya. Namun sangat normal apabila Apo merasa stress dan over thinking mengenai jati dirinya.

Saat ini, Apo sama sekali tidak berkenan menyentuh anaknya yang sudah menangis di masing-masing ranjang mereka. Jangankan menyentuh dan menenangkan tiga bayi serigala itu, melihatnya saja Apo sungguh jengkel. Great Luna of Florent itu sama sekali tidak tau sejak kapan dirinya mulai melihat anaknya sebagai sesuatu yang sangat menjijikkan dan harus dirinya hindari. Apo marah akan fakta karena bayi-bayi itu yang membuat tubuhnya rusak dan kesakitan karena operasi caisar membelah tubuh indahnya.

Absnya menghilang begitu saja dan kini tanda mate yang menunjukkan bahwa dirinya satu ikatan jiwa dengan Mile juga membuatnya sama muaknya. Sang Great Luna hanya memandang datar pemandangan ke arah balkon kamarnya bersama Mile. Suara tangis anaknya semakin keras terdengar, bahkan ketukan pintu kamarnya Apo abaikan. Dirinya seakan mengutuk segala hal yang berhubungan anak, kelahiran, mate bahkan Mile sekalipun. Terbesit rasa  menyesal mengapa dirinya begitu keras berjuang untuk berada di hidupnya yang sekarang, sementara Apo masih menginginkan hidup normalnya yang dulu. Awalnya Apo ingin terus bersama Mile namun ketika triplet lahir, semuanya berubah. Kini Apo berbalik membenci segala kehidupannya di dunia yang sekarang terutama tiga benda yang keluar dari perutnya.

ARTIFICIAL OMEGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang