Proposal?

7.4K 804 102
                                    

CHAPTER 42


Apo terlihat begitu bersemangat hari ini, perasaan dalam hatinya sangat baik, hal itu bahkan dirasakan hingga guards dan juga servantnya. Wajahnya omega itu terlihat berseri-seri dan tentu saja seluruh orang yang mengelilinginya mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan calon Great Luna itu begitu cerianya.

Tentunya undangan makan malam oleh sang Great Prince. Sejak bangun dari tidurnya, Apo sudah sibuk meminta Fian untuk menyiapkan segala keperluannya untuk berdandan dengan baik.
Makan malamnya nanti akan menjadi pertemuannya dengan Mile setelah sekian minggu tidak berinteraksi dengan proper. Terakhir kali mereka bertemu di arena latihan tembak namun yang mereka lakukan bukan sebuah pembicaraan yang membahagiakan, pertemuan itu masih menguarkan aura kemarahan yang kental diantara mereka berdua.

Apo akan memanfaatkan kesempatan kali ini dengan sebaik-baiknya. Omega itu memang tidak tahu mengenai dasar dari pertemuannya dengan sang mate, namun bolehkan Apo berbahagia sejenak. Entah makan malamnya hari ini merupakan sebuah kabar yang baik atau sebaliknya, untuk saat ini Apo hanya memfokuskan dirinya untuk bertemu Mile. Tidak perduli hal apa yang terjadi, calon Great Luna itu hanya ingin menyampaikan bahwa betapa dirinya merindukan sang mate.

Waktu begitu cepat berlalu, mungkin sang kala tengah berbaik hati dengan sang Luna sehingga tidak terasa bahwa Apo sudah menyelesaikan semua kegiatannya tepat pukul lima sore. Mendadak perasaan Apo tidak siap untuk bertatap muka secara langsung dengan matenya sendiri. Topik apa yang harus dirinya bahas, ataukah dirinya harus meminta maaf untuk yang kesekian lagi?

Hatinya yang tadi pagi merasakan sebuah euphoria, dapat berubah begitu cepat menjadi sangat khawatir. Kurang dari dua jam waktu yang diberikan Mile untuknya, namun Apo masih tertahan di dalam kamar paviliunnya, berpikir mengenai hal apa yang akan mereka bicarakan.

Penampilannya sudah rapi dan tentu saja elegan. Cantik dan tampan menyatu dengan sempurna hingga orang lain tidak dapat sedikitpun menyamai aura mahal yang dikeluarkan sang Luna. Ditambah dengan busana yang terlihat fashionable namun tidak menanggalkan posisinya sebagai seorang bangsawan. Apo tidak meragukan selera Fian dalam memilihkan pakaian untuknya. Kemeja sage green dengan blazer berwarna cream  dan straight cut longpants membuatnya berkali-kali lipat lebih mempesona.

Apo memandang pantulan tubuhnya di cermin. Omega itu terdiam cukup lama, matanya memang melihat ke arah bayangan tubuhnya namun pikirannya justru dipenuhi hal-hal yang membuatnya bimbang, tentunya di dominasi oleh Mile dan segala permasalahan di dalam istana.

Bunyi ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Tanpa menunggu jawaban dari sang Luna, Fian membuka pintu tersebut.

“Luna, Sean dan Bin sudah menunggu di depan.”

Apo hanya mengangguk sekilas, lalu meraih clutch kecil berwarna hitam berkilau miliknya yang senada dengan warna  sepatunya.

Tanpa banyak bicara, sang Luna melangkah mendahului Fian untuk masuk ke dalam mobil yang sudah siap mengantarkannya bertemu sang kekasih.
Sean dan Bin berdiri di masing-masing sisi mobil, sudah menantikan sang Luna.

Sean membukakan pintu mobil untuknya dengan gesture yang sedikit berbeda membuat Apo menaikkan kedua alisnya. Tidak biasanya seorang knight berpangkat tinggu seperti Sean bersusah payah untuk membukakan pintu mobil untuknya. Biasanya tugas tersebut dilakukan oleh guards biasa.

“Sean, kau kenapa?”

Knight milik Great Prince  itu hanya tersenyum tipis mendengar suara sang Luna tanpa memberikan jawaban yang pasti. Apo kembali merasakan keanehan. Knight milik Mile itu membuatnya kebingungan, apakah itu perintah dari Mile sendiri?

Hal aneh lainnya,  mobil yang digunakan Sean dan Bin menjemputnya merupakan mobil yang sangat berbeda dengan jenis mobil yang biasanya dirinya gunakan.
Yang dirinya ketahui, jenis mobil yang sudah apik terparkir di depannya kini seharusnya hanya bisa digunakan oleh keluarga inti King terlihat dari logo yang menempel dengan gagahnya di kap mobil itu. Sang Luna belum secara resmi menjadi menantu dari penguasa nomor satu Florent itu namun sudah dijemput dengan kendaraan yang hanya boleh digunakan keluarga inti King, bukankah hal ini terasa mencurigakan?

ARTIFICIAL OMEGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang