Obvious

11.9K 1.1K 116
                                    


Chapter 21


Build memikirkan laki-laki yang mengantarnya semalam ke perpustakaan. Laki-laki yang memperkenalkan namanya sebagai Bai itu lumayan membekas di pikirannya. Laki-laki alpha dominan itu memperlakukannya dengan begitu halus meskipun pertemuan mereka penuh dengan drama kebohongan dari sisinya. Bai dengan baik mengantarkannya ke perpustakaan menggunakan mobil buggy istana yang mana seharusnya itu tidak bisa digunakan sembarangan untuk mengantar pelayan sepertinya.

Dirinya mengetahui dengan betul, mobil taman  itu hanya bisa digunakan untuk mengantar bangsawan ataupun orang yang memiliki jabatan penting di istana. Dengan mudahnya Bai mendapat izin untuk mengendarai mobil itu sendiri tanpa banyak drama pertanyaan dari penjaga garasi mobil-mobil itu. Siapa sebetulnya Bai dan apa perannya di istana. 

Tidak, dirinya tidak khawatir Bai akan melaporkannya pada istana mengenai kelakukannya kemarin malam, dirinya sudah menyiapkan alibi kuat untuk itu. Hanya saja, Build bingung mengenai dirinya yang merasa malu dan submissive di depan laki-laki itu. Contohnya saat Bai membukakan air mineral untuknya dan dengan wajah yang menunjukan raut serius itu dan mengusap dahinya yang berkeringat membuat lututnya melemas. Belum lagi menggenggam tangannya dengan dalih membantunya turun dari mobil. Build menyukai bagaimana Bai memperlakukannya seperti seorang gentleman sejati.

Kalau saja dirinya tau  Bai akan se attractive itu, dirinya rela berjalan kaki dari tempatnya terakhir berlabuh hingga ke perpustakaan utama dimana perjalanan itu membutuhkan waktu kurang lebih empat puluh menit.

Build menjambak rambutnya frustasi, tidak bisa. Dirinya tidak mungkin secepat itu menyukai orang hanya karena Bai membukakan air mineral untuknya dan mengusap dahinya yang bekeringat. Padahal perasaannya pada Jeff sudah terpelihara begitu lama.

Baiben Wichapas Sumett, siapa kau sebenarnya.


••••


Apo masih dalam periode heatnya, sedari bangun dan membuka matanya lima belas menit lalu, dirinya sudah melihat sang mate yang begitu sibuknya menyiapkan diri.

Apo ingin membantu Mile, namun tubuhnya masih tidak enak, belum lagi cairan aneh yang terus turun dari bagian bawahnya yang membuatnya sama sekali tidak nyaman. Apakah saat ini dirinya mengalami menstruasi seperti perempuan, jika memang benar Apo tidak akan heran lagi. Memang di dunianya yang ditempati kini terlalu banyak hal diluar nalar sehingga apapun bisa terjadi.

Namun bisa Apo rasakan cairannya tidak berbau dan juga berwarna bening. Lengket dan dirinya merasa itu sangat menjijikan, tetapi entah kenapa badannya malah menolak untuk sekedar bangun dan membersihkan dirinya.

Omega itu hanya tidak mengetahui bahwa hanya seorang alpha yang dapat mencium aroma cairan itu dan membuat mereka berubah liar.

Mile memperhatikan omeganya dari arah pantulan cermin meskipun tangannya sibuk mengancingkan jasnya. Great prince itu sekuat tenaga menahan keinginannya untuk mating semenjak kemarin malam. Aroma tubuh Apo begitu menggoda sisi liarnya. Hari kedua periode heatnya, aroma sang omega lebih menguat sehingga membuatnya merasa frustasi.  Apo masih terlihat menggulung badannya dengan selimut dan Mile harus merelakan kasur mereka berantakan dengan bantal yang melingkari sisi omeganya tertidur dan basah oleh slick yang terus menerus keluar dari tubuh sang omega. Beberapa kali sudah dirinya meminta pelayan untuk mengganti linen maupun selimut mereka, tapi dengan galak Apo berteriak tidak ada yang boleh mengubah posisi kasur itu.

Mile kini merasakan pengalaman yang biasa paman-pamannya sampaikan ketika menghadapi omega yang tengah heat. Untungnya Great Prince itu memiliki stok kesabaran yang tinggi.

Alpha itu mendekati sisi omeganya dan memberikan sebuah kecupan kecil di telinga belakang sang omega. Apo membalikkan tubuhnya dan menatap Mile dengan pandangan yang sayu.

ARTIFICIAL OMEGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang