Kidnapped

8.5K 903 67
                                    

Chapter 28


Perjalanan yang Apo lakukan saat ini mampu menaikan segala moodnya. Dimulai dari menyebrangi perbatasan istana menuju ke Fereland yang nantinya akan dilanjutkan menaiki helicopter ke Tiere.
Belum pernah sekalipun seumur hidupnya akan melakukan perjalanan semewah itu. Senyuman tak luntur dari bibirnya membayangkan betapa ekslusifnya liburan yang dirinya lakukan.

Saat ini calon Great Luna itu masih di dalam yacht mewah berukuran cukup besar yang akan membawanya ke Fereland terlebih dahulu. Fereland, tempat kelahiran Mile sesuai dengan yang diinformasikan Fian padanya. Baru dirinya sadari kemanapun alpha dominan itu pergi melakukan kunjungan kenegaraan pasti akan selalu pergi ke provinsi kepulauan itu terlebih dahulu. Mungkin Fereland memiliki keistimewaannya sendiri untuk Mile.

Sedari tadi Apo terlihat sibuk memandang arah luar, terlihat lautan yang membentang indah membuatnya betah. Meskipun perasaan mual karena mabuk laut tidak bisa dirinya hindarkan.

Dipandangnya Mile yang duduk di sisi kirinya, terlihat sibuk seperti biasa, entah apa yang dilakukan calon King itu dengan benda kotak bercase putih yang tidak pernah lepas dari genggamannya. Ah, biarlah tidak penting juga untuknya. Malas memikirkan hal-hal rumit di Florent yang membayangkan saja sudah membuat otaknya hampir pecah.

Gelombang air laut semakin besar, berpengaruh pada perutnya yang mendadak akan mengeluarkan isinya lagi, cukup menyesal karena sebelum menaiki yacht dirinya meremehkan perjalanan laut dengan memakan makanan manis padahal Mile sudah memperingatinya akan resiko mabuk yang mungkin dirinya alami. Sungguh rasa mual itu sangat menganggunya dalam menikmati pemandangan indah.

Apo rasa dirinya membutuhkan sesuatu yang asam dan segar agar mengembalikan kenetralan lambungnya. Saat akan mengambil jus jeruk yang di serve oleh pelayan pada meja depannya tanpa sengaja sikunya menekan kejantanan sang alpha yang membuat Mile mendesah tanpa sadar. Desahan itu sangat pelan bahkan nyaris tidak terdengar. Mile tiba-tiba memindahkan siku omeganya dan menatap Apo dengan pandangan yang Apo sendiri tidak mengetahui maksudnya apa.

Mata itu terlihat berbeda dari yang biasa dirinya perhatikan. Terlihat jauh lebih dominan dan  sensual, entahlah. Apo mengambil jus jeruk itu lalu meminumnya tanpa memberikan perhatian pada hal yang baru saja Mile lakukan.

Tapi saat ini Apo membutuhkan hiburan yang menarik, timbul pikirannya untuk mengerjai sang dominan yang dirinya rasa sangat irit bicara semenjak keluar dari limousine menuju ke dermaga.
Lalu tiba-tiba terjadi goncangan yang agak kuat diakibatkan gelompang laut yang besar, Apo sengaja menumpahkan minumannya tepat di atas pusat gairah sang alpha.

“Sorry.”

Ucap Apo lalu segera mengambil napkin yang tersedia dan membersihkan bagian itu. Tiba-tiba wajahnya memerah membayangkan akan sebesar apa kejantanan sang mate apabila terangsang.

Apo mengelapnya dengan tenaga yang besar dan sengaja ingin membangkitkan benda itu.

Napas Mile memberat, tubuhnya merasa tidak sehat semenjak pagi tadi membuatnya tidak mood berbicara apapun. Bahkan segala tingkah tengil dan ajaib sang omega yang biasanya mampu membuatnya tertawa tidak juga menaikkan moodnya. Mile bisa merasakan keinginan besar untuk melakukan sebuah kegiatan yang sepertinya agak tidak tepat dirinya lakukan sekarang.

Tangan Apo sudah mulai berani dengan menggenggam miliknya dan memainkannya perlahan. Desahan yang semenjak tadi alpha dominan itu coba tahan akhirnya lolos dari bibirnya. Apo semakin bersemangat menggoda benda kebanggan sang alpha. Saat ini bahkan tangan Mile sudah menahan-nahan agar Apo tidak mengehentikan godaannya.

Sshh omega..”

Apo menyeringai namun tiba-tiba saja dengan wajah yang polos omega itu melepaskan benda itu yang membuat Mile geram.

ARTIFICIAL OMEGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang