Rise (2)

7.3K 871 103
                                    

Chapter 32

Mint memasuki kamar tempat Mile menghabiskan waktu untuk meredam rutnya. Kamar itu tetap di jaga Bin yang sejak datang pertama kali, Mint kagum dengan dedikasi knight itu.

Aroma kamar Mile masih sangat pekat dengan feromone milik alpha itu. Kamarnya terlihat berantakan, mungkin beberapa kali alpha itu menjadi buas dan menghancurkan ranjangnya sendiri, namun bukan itu yang menjadi fokusnya saat ini.
Mint mendekati Mile yang terlihat sibuk dengan benda kotak berwarna putih di tangannya. Mint lebih tenang karena kali ini sang Great Prince mulai pulih. Diletakannya sebuah minuman yang semenjak kali pertama dirinya kirimkan ke kamar Mile. Minuman teh yang normal namun mengandung senyawa yang mampu mengurangi gejala rut seorang alpha. Minuman itu pula yang menyebabkan Mile lebih waras karena mampu menetralkan gairah bercintanya. Kali ini Mint tidak akan membiarkan Mile berlama-lama membuang waktunya di Fereland sementara terjadi sebuah situasi menegangkan di istana.

"Minumlah, Great Prince,"
Mile tidak menjawab namun tangannya terulur menarik cangkir yang diletakan Mint diatas meja nakasnya.

Mile memang tidak menolak hal yang diberikan Mint, namun Great Prince itu sedikit mencurigai sikap Mint yang seolah-olah menambah dosis obat itu, sehingga membuat rutnya terjadi lebih singkat. Bahkan di hari ketiga rutnya, alpha itu merasa tubuhnya sudah membaik dan tidak lagi sebuas hari pertama.

"Kau harus segera kembali, Great Prince. "

Ucap Mint tiba-tiba. Mile memang berencana menyusul sang mate ke Tiere hari ini dan tidak ingin membuang-buang waktunya lebih lama. Rutnya sudah membaik dan tentu saja dirinya harus menyelesaikan tugas yang sudah King berikan padanya. Mile merasa sangat bersalah karena membiarkan sang mate berjuang sendirian untuk melakukan negosiasi dengan pemimpin Tiere. Entah apa yang sudah dilakukan mate kecilnya, Mile hanya ingin percaya dan apapun itu akan Mile terima dengan lapang dada.

Namun sebelum itu Mile ingin ke Leith forest lagi, entah mengapa perasaannya menginginkan agar dirinya kembali kesana. Meskipun terakhir kalinya sebuah kekacauan terjadi di hutan itu namun Mile tidak merasa takut sedikitpun untuk datang kembali. Justru dirinya harus memanfaatkan waktunya di Fereland  untuk menyelidiki siapa serigala besar berbulu abu-abu yang menyerangnya dulu.

"Great Prince. Lunamu bukan sembarang  jiwa dan setiap orang yang mengelilinginya juga bukan jiwa yang secara random dikirimkan The Almighty." "

Ucap Mint tiba-tiba yang membuat Mile menautkan kedua alisnya. Memang yang Mile tau  jiwa omeganya tidak tumbuh di dunia mereka, namun apakah yang dimaksudkan Mint hal demikian?
dan pula apa yang dimaksudkan Mint mengenai orang yang mengelilingi sang mate?

"Selalu ada maksud setiap hubungan yang dibangun Luna bersama orang lain, entah mengikat jiwanya atau menjadi salah satu senjatanya."

Mile semakin tidak paham yang dimaksudkan Mint, apakah hal ini berhubungan dengan moon weapon yang harus ditemukan sang mate?

"Kau mengetahui bahwa omegaku harus menemukan moon weapon untuk menguasai kekuatan guardnya?"

Mint tersenyum tipis dan menganggukan kepalanya bangga. Artinya Mile sudah mengetahui dan mungkin saja menerima  sang mate yang merupakan jiwa tersesat.

"Ada ancaman besar yang bukan hanya Grif. Apabila sihir itu saja yang kau hadapi maka cukup dibinasakan oleh Lunamu dan masalah akan selesai. Namun, kini keduanya datang bersamaan sehingga kau dan Luna harus bersatu untuk berdiri paling depan."

Mile tampak mengatur napasnya, apapun itu pastilah bukan masalah yang kecil. Apakah hal itu juga terkait dengan masalah sang ayah yang juga tengah diselidikinya. Masalah yang menyebabkan King tunduk pada dua tetua yang jelas-jelas merundung kekuasaannya sebagai seorang King?

ARTIFICIAL OMEGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang