Chapter 5Mile terlihat berkonsentrasi penuh pada target di depannya. Pagi ini, alpha dominan kebangaan Florent tersebut tengah melakukan latihan rutin yang ditemani oleh pelatihnya.
Sedari tadi sang pelatih sangat berhati-hati dengan hal yang dirinya ucapkan maupun arahkan, bukan tanpa alasan pelatih bernama Ron itu terlihat sedikit terintimidasi. "Rileks, Great Prince."
Mile mengabaikan ucapan pelatihnya, pria tinggi itu tetap memegang senjatanya dengan tenaga yang besar meskipun targetnya hanya sebuah papan datar. "Mood Anda tampak buruk." Kritik Aron melihat betapa emosionalnya Mile saat ini.
"Phi Aron, kau hanya cukup diam dan nilai saja, jangan banyak bicara. Aku tahu yang aku lakukan," Sahut Mile tajam.
"Tenaga Anda terlalu besar, namun tidak stabil. Besar kemungkinan Anda menembak yang tidak sesuai dengan target,"
Tiba-tiba Mile melepaskan anak peluru dari induknya yang menyebabkan Aron terkaget-kaget. Setelahnya, Mile mencabut peluru dalam senjatanya dan melemparkan senjata itu sembarang arah. Sesuai dengan pemikiran Aron, Mile benar-benar serius dalam mood yang buruk.
"Ada hal yang menganggu pikiran Anda, Yang Mulia?" Tanya Aron. Aron atau Aron Maxwin Aesther merupakan adik bungsu dari King Peter, ia termasuk orang yang memiliki skill menembak di atas rata-rata. Sehingga pria dominan itu dipercaya untuk melatih keterampilan menembak sang pangeran mahkota.
Mile menghempaskan tubuhnya di atas kursi yang disediakan di arena latihan menembak yang istana Florent miliki. Setelah melepas seluruh atribut latihannya, Mile sama sekali tidak terlihat berniat menanggapi hal yang ditanyakan pamannya.
Seusai memberikan instruksi pada salah satu pelayan istana untuk menyiapkan minuman untuk mereka. Aron menyusul Mile untuk duduk.
"Jangan habiskan tenagamu disini, Alpha. Kau masih memiliki agenda berlatih pedang dan juga kunjungan ke Fereland malam ini." Sambung Aron meluruhkan sedikit ketegangan obrolan mereka.
"Phi.." Aron mengangkat satu alisnya mendengar panggilan dari bibir Mile.
"Wajar kau marah kalau orang yang kau cintai dimanfaatkan?"
"Mile, kau berbicara seolah-olah kau ABG yang baru akil balig!"
"Jawab saja." Pinta Mile tidak sabaran.
"Siapa yang dimanfaatkan? Anaknya Khun Jeje?" Mile menggeleng.
"Sara," balas Mile sementara Aron mendengus geli. Masih saja sang pangeran kesemsem terhadap wanita bangsawan dari keluarga Thanachart itu.
"Itu hanya ilusi," Sahut sang paman. Mile memberikan tatapan yang tajam ke arah Aron. Mile merasakan hatinya marah sejak kemarin malam dirinya diberitahukan oleh Luke dan juga King Peter hadirnya Sara merupakan sebuah umpan untuk konspirasi besar yang mana konspirasi tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan sejauh apa Sara terlibat.
Ia merasa hal itu tidak adil untuk Sara. Ingin sekali Mile mengatakan hal sejujurnya pada pujaan hatinya, bahwa sebaiknya Sara tidak lagi tinggal di lingkungan istana. Mile menghembuskan napasnya gusar, setelah itu langsung pergi meninggalkan arena tembak itu dengan Aron yang menatap datar kepergian Mile. Pangeran tersebut langsung menuju garasi mobil yang ada di dalam istana. Moodnya tidak dalam keadaan stabil yang bisa menyebabkanya dengan mudah terpancing emosi.
Entah mengapa saat ini, dirinya ingin mengunjungi omega kecilnya. Alpha dominan itupun merasakan hal yang tidak wajar antara dirinya dengan sang omega. Baru kemarin dirinya memutuskan setidaknya sedikit mencoba membuka diri untuk mengenal omeganya, dan rencananya, Mile akan mencoba secara perlahan-lahan mengingat di hatinya masih ada Sara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTIFICIAL OMEGA [COMPLETED]
Fanfiction[MILEAPO FANFICTION] Apo Nattawin Wattanagitiphat, aktor muda yang ingin berkarir lama di dunia selebritis, namun akibat tekanan agensi dan deskriminasi dari rekan sesamanya membuatnya depresi dan memutuskan bunuh diri dengan cara terjun dari balkon...