Same Team

8.2K 943 50
                                    

Chapter 27


Build bahkan tidak tau apa yang dirinya inginkan kini. Rasanya dirinya tidak mau hari ini berakhir begitu saja. Bai yang tengah berada di belakangnya memegang kendali kuda dan dirinya duduk di depan pria dominan itu. Punggungnya terasa hangat karena menempel erat di dada pria alpha itu. Build tersenyum malu. Dialihkan wajahnya menatap wajah serius Bai yang terlihat menawan dari segala sisi.

Sudah dua jam mereka menaiki kuda itu dengan dalih mengajari Build namun entah mengapa sesi belajar itu tidak benar-benar belajar, melainkan melakukan flirting satu sama lain.

Build yang awalnya ketakutan menjadi lebih relaks, entah mengapa dirinya merasakan kenyamanan yang belum pernah dirinya rasakan. Bai dengan feromone  tipis yang dirinya keluarkan membuatnya terbuai dalam pelukan laki-laki itu.

Moon Goddess, apabila laki-laki itu mateku, maka segalanya akan terasa sempurna. Aku tidak akan lagi merasa segala kesakitan dan kepahitan kisah cintaku yang selalu gagal. Ucap omega itu dalam hatinya.

Bai dengan segala sikap halus dan maskulinnya membuat wolfnya bergetar dan selalu menginginkan laki-laki itu berada di dekatnya. Kalau  dihitung-hitung, Bai baru dua kali ditemuinya namun segala pesona alpha itu mampu meluluh lantahkan perasannya dalam waktu sekejap.

Hari sudah sore dan terlihat kuda yang mereka naiki mulai kehilangan performanya. Langkah pendekar berkaki empat itu kian pelan dan Bai tentu mengetahui dengan jelas apa yang terjadi dengan kuda yang diberi nama Grey itu.

Laki-laki itu menghentikan laju langkah Grey dan melompat turun terlebih dahulu lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Build turun.
Omega itu terlihat kesusahan karena masih belum terlalu lugas untuknya menguasai teknik menaiki kuda. Bai yang melihat Build ragu-ragu dalam langkah turunnya meminta Build agar melompat saja dan tentu saja Bai akan siap menangkap tubuh omega itu.

Sepasang alpha dan omega itu terlihat duduk bersandar di akar pohon besar menunggui kuda yang mereka naiki memakan rumput dan minum di sungai  di depannya.
Bai tiba-tiba berdiri dan melepaskan pakaian atasnya lalu berjalan mendekat ke sungai dengan air terjun yang begitu indah. Build masih di posisinya, entah mengapa melihat Bai sudah berada di bawah air terjun membuatnya merasakan sesuatu yang aneh.
Bai dengan  pesonanya sangat menganggu kewarasan sang omega.

Alpha dominan seakan sengaja menggodanya dengan tubuh basah dan hanya dibalut celana pendek itu berlari  mengahampiri Build. Omega itu merasa bahwa pemandangan yang diberikan Bai padanya sangat seksi dan erotis. Pikiran omega itu mendadak kotor hanya karena melihat tubuh Bai basah oleh air dan abs berbentuk tegas itu. Rasanya Build ingin memegang dengan jemarinya.

“Tidak ingin bergabung?”

Tanya Bai dengan suara gentlenya, Build tanpa ragu langsung menggelengkan kepala tanpa tidak ingin ikut berbasah-basah ria yang mungkin saja membuatnya sakit nanti. Ditambah dengan mereka yang masih berada di dalam hutan tanpa pakaian ganti yang proper membuatnya semakin yakin untuk tidak bergabung bersama alpha itu.

“Aku tidak membawa pakaian ganti.”
Bai tertawa kecil  sehingga matanya hanya tinggal segaris dan akhirnya tetap mendekati tempat Build duduk.

“Tidak apa-apa. Kau tidak akan sakit hanya karena pulang dalam keadaan basah.”

Build tetap menggeleng yang membuat sang dominan gemas lalu mengusak rambut Build.

Ingatlah bahwa sifat alami seorang alpha adalah mendominasi apapun dan tentunya sangat anti terhadap penolakan. Bai tiba-tiba menggendong tubuh Build dengan mudahnya lalu membawa tubuh omega itu berlari menuju arah air terjun. Build berteriak tentu saja, namun hal itu malah membuat yang dominan lebih bersemangat.

ARTIFICIAL OMEGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang