Chapter 23Mile sengaja menjadwalkan pertemuannya kali ini dengan Prim. Pria yang juga berstatus sama dengan Mook itu tampak tegang di tatap sedemikian rupa oleh calon pemimpin Florent itu namun tentu saja berhasil dirinya sembunyikan dengan baik.
Bukan tanpa alasan Mile ingin bertemu dengan Prim, semua ini berhubungan dengan matenya yang tak lain ada sang calon Great Luna.
"Aku meminta izin untuk mengajukan pertanyaanku kru Prim."
Ucap Mile.
"Silahkan, Great Prince. Sebisaku menjawab apabila memang bisa aku jawab."
Mile memandang lurus ke arah mata Prim. Bukan Mile ingin mengintimidasi lawan bicaranya, hanya saja Mile harus selalu mengeluarkan dominasinya untuk membuat lawan bicaranya berkata jujur nantinya.
"Aku tidak tau sejauh apa yang kau ketahui tentang Lunaku, tapi aku tau bahwa kau mengetahui bahwa Lunaku bukan berasal dari sini."
Prim yang awalnya mencoba santai, seketika meneguk ludahnya. Siapa yang kira-kira memberitahukan hal yang yang krusial itu kepada Great Prince mereka.
Prim berencana memberitahukan nanti apabila situasi sudah kondusif dan Mile sudah seratus persen memberikan hatinya kepada Luna mereka. Namun sepertinya rencana itu harus dirinya majukan.
"Sebelum aku menjawab hal yang aku ketahui, apakah Great Prince berkehendak memberitahuku, bagaimana Great Prince dapat menyimpulkan demikian?"
Ucap Prim. Dirinya tidak boleh gegabah terjebak dengan menjawab pertanyaan Mile.
"Dilihat dari segi manapun dia sangat berbeda. Lunaku tidak kehilangan ingatan tapi karena dirinya memang tidak mengenal kami semua."
"Great Prince tentu mengetahui, bukan hal itu yang ingin aku dengar."
Sambung Prim datar tidak gentar, meskipun tidak bisa dirinya bohongi bahwa Great Prince generasi sekarang jauh lebih menakutkan dari pada King Peter dulunya.
Prim berpikir dan menyimpulkan dalam otaknya. Calon Great Luna mereka membawa kekuatan yang begitu dahsyatnya, tentunya sang dominan juga harus memiliki hal yang sama untuk membuat semuanya seimbang.
Mile memperhatikan gesture Prim. Untuk ukuran seorang cenayang yang seharusnya mengabdi ke kerajaan, Prim lebih berani dari yang dirinya perkirakan. Ini pertama kalinya Mile berbicara langsung dengan beta itu, selama ini dirinya hanya mengetahui Prim dari cerita Great Luna dan kini dirinya tidak meragukan bahwa yang disampaikan King maupun Great Luna benar adanya.
"Aku menemukan buku ramalan Great Luna Khao"
Prim masih terlihat tidak menganggap hal yang diucapkan Great Prince di depannya.
"Mengenai kebangkitan phoenix akan terjadi pada butiran jiwa yang tidak bertumbuh disini."
Prim sudah akan membuka bibirnya namun Mile Kembali melanjutkan perkataannya.
"Aku tidak menyadari itu terjadi pada Nattawin, namun lambang phoenix bermata biru terukir indah di bahunya membuatku sadar. Bahwa dia yang dimaksudkan oleh Great Luna Khao pada ramalannya."
Prim mulai gelisah dan hal tersebut tertangkap baik oleh Great Prince itu.
"Sejauh apa Great Prince mengetahui hal itu?"
Ucap Prim dengan nada yang tidak bisa disembunyikan kepanikannya.
Mile melemparkan senyum sinisnya.
"Sejauh kalian mecoba menyembunyikan ini dariku maupun King."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTIFICIAL OMEGA [COMPLETED]
Fanfiction[MILEAPO FANFICTION] Apo Nattawin Wattanagitiphat, aktor muda yang ingin berkarir lama di dunia selebritis, namun akibat tekanan agensi dan deskriminasi dari rekan sesamanya membuatnya depresi dan memutuskan bunuh diri dengan cara terjun dari balkon...