Rise

6.7K 833 105
                                    

Chapter 31

Podd berjalan cepat menuju lantai dua rumahnya. Laki-laki berusia awal empat puluhan itu mendapat kabar bahwa ada penyusup yang mencoba membobol pintu gerbang rumahnya.
Entah siapa yang jelas Podd tidak akan pernah melepaskan orang itu. Mereka sudah berani mengusiknya artinya sudah siap akan resiko yang akan mereka terima.

"Sela---"
Belum sempat guardnya menyelesaikan kalimatnya, Podd sudah menembak mati mereka tanpa mau mendengar apapun.
Podd sangat murka karena guard yang menjaga rumahnya sangat tidak becus.
Laki-laki itu seperti tirani yang menggunakan kekuasaannya secara semena-mena dan tidak segan-segan membunuh apabila mendapati suatu hal yang tidak sesuai dengan rencananya.

Tidak diperdulikan mayat penjaganya, Podd menginjak kepala mereka guna melampiaskan kemarahannya.

Sesampainya di depan kamarnya, laki-laki itu langsung memasukan password untuk acces masuk, dilihatnya siluet pemuda berdiri membelakanginya menghadap ke jendela besar di kamar itu. Podd tidak menyangka bahwa penyusup yang dikatakan guardnya akan seberani itu menunjukkan dirinya tanpa penyamaran sedikitpun.

Podd memelankan langkah kakinya mendekati pemuda itu namun tentu saja langkah Podd  di dengar oleh pemuda itu dengan baik.
Pemuda yang berdiri menghadap ke jendela itu tubuhnya mengeluarkan cahaya putih yang sangat familiar di mata Podd. Laki-laki dewasa itu tersenyum miring setelah menyadari siapa yang sudah repot-repot menyapanya dengan berbagai drama kali ini.

"Selamat datang kembali Great Luna White."

Pemuda itu tersenyum tipis namun belum berniat menunjukkan wajahnya pada Podd.

"Kau tidak pernah menyerah, Grif."

Podd berjalan mendekati pemuda yang dipanggilnya Great Luna White itu.

"Aku tidak akan menyerah sebelum keturunanmu menyembahku."
Ucap Podd percaya diri membuat pemuda yang sedari tadi berdiri membelakanginya mendengus kecil.

Akhirnya pemuda itu membalikkan badannnya dan menunjukkan wajahnya pada Podd yang membuat laki-laki itu membulatkan matanya sedikit terkejut, namun tentu saja hal itu tidak bertahan lama karena dengan cepat Podd mengubah kembali ekspresinya.

"Mati berkali-kali namun kau masih saja merasa akan menang diatas awan."

Podd tersenyum miring, kali ini Podd tidak menyangka bahwa Great Luna White yang merupakan orang yang memusnahkan kaumnya dulu bereinkarnasi menjadi seorang laki-laki yang masih berusia sangat belia.

"Kau membiarkan dirimu lahir dari keluarga rendahan seperti Rin?"
Ucap Podd.

"Setidaknya aku selalu datang dengan wajah yang berbeda, tidak sepertimu."

Podd semakin mendekati pemuda itu namun tidak sedikitpun mampu membuat pemuda itu takut.

"Kali ini kau harus benar-benar menyembahku."
Ucap Podd lalu tanpa aba-aba  menembakkan kekuatannya pada pemuda tadi. Pemuda itu menghindar dengan mudahnya lalu mengeluarkan senjata tombak di tangannya dan langsung menusukkan ke dada Podd. Podd terdorong mundur merasakan kesakitan di dadanya yang disebabkan tusukan tombak tadi.

Podd langsung terbaring di tanah tidak bisa menahan rasa sakit yang menyerang dadanya. Napasnya terengah-engah lalu tertunduk di lantai.

"Anggap itu salam penyambutan dariku, Plapodd."

Pemuda itu memasukkan kembali senjatanya dan menghilang sedetik kemudian.

••••

Zeed murka, setelah terbangun dari pingsannya, Apo menghilang dan hanya di temukan Nunew yang menungguinya. Hampir saja Zeed lepas kendali membunuh sang mate karena omega itu melepaskan buruannya. Zeed memandangi sang omega yang tengah terengah-engah tertunduk di lantai setelah beberapa detik lalu tangannya mencekik leher Nunew.

ARTIFICIAL OMEGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang