Decide

7K 792 227
                                    

Chapter 45

Mile tidak banyak berkomentar, alpha dominan itu sedikitpun tidak menanggapi ucapan yang terlontar dari orang-orang yang berada satu ruangan dengannya. Sama seperti King Peter yang juga terlihat bimbang mengenai hal yang disampaikan Great Lunanya. Berat bagi Mile menyetujui perihal pemindahan janin Sara ke dalam rahim sang mate.

Janin Sara yang membawa energi planet keempat seolah memang ditakdirkan terjadi untuk mengembalikan keseimbangan semesta pada poros yang seharusnya dan tugas sang mate yang harus menjadi pusat energi tersebut membuat mereka tidak memiliki pilihan.

Mau tidak mau, Apo  harus bersedia meminjamkan rahimnya dan hal itu juga berpengaruh pada penentuan tanggal dan hari yang cocok untuk Mile dan juga sang Luna untuk naik tahta. Penanggalan itu tidak bisa sembarangan dilakukan, harus mempertimbangkan rasi bintang, keseimbangan rotasi bumi juga planet lain disekitar galaksi dan yang menjadi fokus utama mereka tentu saja planet ketiga dan keempat.

Ditambah hal tersebut juga akan membawa segala keberuntungan untuk kerajaan mereka apabila dilahirkan oleh Apo yang notabene merupakan seorang calon Great Luna.

Wajah Mile yang terlihat sarat akan kesedihan dan kebingungan itu mampu dirasakan oleh King Peter. Mungkin King Peter dapat mengerti posisi sang putra mahkota. Karena status mereka sama-sama alpha yang sangat menyadari bahwa mereka tidak akan bisa hidup dengan normal tanpa kehadiran mate mereka.

Memang tidak ada yang tau batas usia seorang werewolf akan berakhir kapan, namun apabila ada hal yang membuat umur mereka memendek, sebisa mungkin hal tersebut tidak dilakukan.

Tanaya juga tidak lagi menekan sang anak. Omega itu menyadari kesalahannya semalam yang membuat Mile sampai begitu kecewanya. Untuk saat ini, sang Great Luna menyerahkan kembali pada kerelaan Mile dan juga matenya.

Jujur, pada awal mula Mile sudah menyiapkan segala alasan untuk menolak ide gila tersebut meskipun dirinya belum menanyakan hal itu pada Apo. Mile berhak memutuskan apapun untuk keselamatan matenya, namun ternyata ada fakta lain yang membuatnya kembali ragu. Hal itu berhubungan dengan masa depan Florent.

Apakah Mile bisa egois untuk mengutamakan kebahagiaannya atau memikirkan negaranya. Mile merupakan seorang calon King dan dirinya tentu memiliki tanggung jawab lebih untuk memastikan negaranya stabil, namun tentu saja hal itu tidak bisa dirinya lakukan sendiri.

“Great Prince tidak perlu menyetujui hal ini karena kebahagiaanmu juga termasuk hal yang patut diprioritaskan.”

Ucap Tanaya mencoba menenangkan putra pertamanya.

King Peter tiba-tiba berdehem meminta seluruh atensi orang-orang penting yang berada di ruangan itu. Sepertinya sang raja sudah memiliki keputusannya sendiri.

“Mile, kami semua tau ini berat untukmu. Namun apabila tidak kau setujui, banyak hal baik yang mungkin terjadi sia-sia.”

Sambung King Peter namun ucapan tersebut membuat seluruh orang di dalam ruangan itu beralih menatap tidak percaya ke arahnya.

“King, apa yang bisa dilakukan seorang alpha apabila kehilangan matenya dalam waktu singkat?”

Ucap Mile lirih, pertama kali terdengar nada yang sarat keputusasaan dari Great Prince itu.

“Meskipun aku seorang ayah, namun aku berbicara sebagai King yang memikirkan kepentingan orang banyak. Aku tidak bisa hanya berdiri untukmu, Great Prince namun ada ratusan ribu rakyat yang dipertaruhkan.”

Ucapan itu terdengar tegas dan memang seharusnya demikian. Seorang King tidak boleh hanya mengutamakan kebahagiaan mereka. Banyak hal yang harus mereka korbankan demi kemakmuran untuk negara mereka. Hidup, kebebasan, cinta bahkan hingga sisa daging dan tulang terakhir di tubuh mereka.

ARTIFICIAL OMEGA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang