BAB III

20.8K 1.7K 167
                                    

            Jangan lupa votenya ya!
               Selamat membaca🥰

Sedari tadi Leona sibuk berguman di dalam kamarnya, "my lady apa ada masalah?" Tanya Alice yang sedari tadi khawatir melihat komat-kamit mulut Leona yang tak kunjung berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sedari tadi Leona sibuk berguman di dalam kamarnya, "my lady apa ada masalah?" Tanya Alice yang sedari tadi khawatir melihat komat-kamit mulut Leona yang tak kunjung berhenti.

"Hah~~"

Sial! Sial kenapa aku dapat surat dari istana? Apa aku melakukan kesalahan? Tapi aku tak memberi salam kepada mereka kemarin tentu saja mereka tak tau kalau aku ada disana bukan? Pikir Leona heran.

Kegelisahan menyelubungi kepala Leona sampai tak sadar kuku jari sudah lecet karena digigit.

"My lady kuku anda!!"

"Hah?!" Ia tak sadar kalau kuku telunjuk patah dan kuku jari tengah sudah lecet parah dan hampir berdarah.

Aku yakin hanya minum kemarin lalu pergi ke teras sebentar untuk mencari udara segar lalu .......ah! Aku bicara dengan seseorang disana. Batin Leona berusaha mengingat sesuatu.

"My lady," Alice menatap Leona sedih.

"Alice siapkan pakaian ku," suruh Leona dan berdiri dari tempat duduknya dan melangkah ke kamar mandi.

"Lady apa anda akan menghadiri undangan tersebut?!" Dengan nada khawatir Alice bertanya sambil menggerakkan tangannya untuk segera melepas ikatan pada pakaian yang Leona gunakan.

"Mau tak mau aku harus datang kan? Walau pun aku tak tau aku dipanggil untuk apa?!"

"My lady....."

"Sudah segera siapkan semuanya,"

Alice dan tiga pelayan lainnya hanya mengangguk sambil menatap Leona khawatir.

                                   °~°~°

"Kau sudah siap?!" Tanya Alex yang sedari tadi menunggu Leona di depan kereta kuda

Leona mengernyit heran, "kenapa kau disini?!" Tanya Leona menatap kakaknya heran dan curiga.

"Hah~ jangan menatapku seperti seorang pencuri, karena ayah tidak ada dirumah jadi aku yang akan mendampingi mu ke istana," Jawabnya sambil memutar bola matanya lalu mengulurkan tangan membuat kepada Leona.

Leona mendengus kesal dan menerima uluran tangan tersebut, ia memasuki kereta kuda sambil mengangkat sedikit rok gaunnya.

Aku yakin mengatakan sesuatu tapi apa?! Pikir Leona sedari tadi pagi.

Alex mengusul adiknya dan duduk di dalam kereta secara berhadapan dengannya, ia langsung memberikan kode untuk menyuruh kusir untuk melajukan kereta mereka.

Kereta kuda yang mereka tumpangi melesat dengan cepat melewati gerbang kediaman mereka yang sudah dibukakan sedari tadi.

Sial! Detak jantung ku lebih cepat dari kuda yang lari dari kandang, batin Leona sudah berdoa agar tak ada hak aneh nantinya.

Money Or Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang