S2 BAB X

3.5K 340 35
                                    

   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    .4 hari kemudian.

Leona beranjak dari meja rias setelah selesai merapikan rambutnya, ia berjalan menuju ranjang tidurnya karena sudah mulai mengantuk.

"Hoam~ besok ada acara jadi aku harus tidur lebih cepat!" Ucapnya menggaruk lengan kirinya sambil mendudukkan dirinya di atas ranjang.

Ceklek

"Huh?" Leona menatap pintu terasbya yang terbuka tiba-tiba "oh? Kau datang?"

Theodor membuka tudungnya dan menaruhnya sembarangan, tak seperti biasa dia terlihat awut-awutan dengan baju yang memamerkan otot dadanya.

Astaga apa dia sudah gila?

"A...anda baik-baik saja?!" Tanya Leona ragu-ragu tak berani mendekati pria itu.

Pria itu berjalan mendekati Leona "Kyaa!" Theodor menarik badan Leona untuk duduk di pangkuannya.

"Tunggu a..apa yang kau lakukan?!"

Theodor menjilati leher Leona membuat gadis itu merasa geli. Rasa panik mulai menimpa Leona saat Theodor berniat meninggalkan sesuatu disana.

"Tidak! Tidak! Jangan lakukan itu!! Besok ada acara Theodor!" Leona menahan kepala Theodor dengan tangannya.

Pria itu diam memasang wajah dingin saat menatap Leona, gadis itu menelan ludah ngeri bagaimana kalau pria ini menggila dan membunuhnya.

"Akh!" Theodor memilih untuk mengigit tangan Leona.

Wajahnya memerah seolah menahan sesuatu, Leona ingin mengusir tapi ada rasa kasihan saat melihat Theodor yang tampak menahan diri akan sesuatu.

Yaampun jangan bilang dia sedang...

Leona diam membiarkan Theodor menggigit tangannya satu tangannya yang lain mengelus wambut kuning emas milik Theodor.

Cukup lama Theodor diam seperti itu sekarang dia beralih menatap Leona lurus-lurus.

"Ada apa?!" Tanya Leona membalas tatapan Theodor padanya.

"Kau! Ah sudahlah!"

Leona menelengkan kepala saat melihat Theodor yang mendadak bersikap gugup, tak seperti biasanya yang selalu membuat Leona ingin menghajar dirinya.

"Kalau saja besok tak ada acara aku takkan melarangmu!" Ujar Leona melipat kedua tangannya di depan dada.

Theodor tertegun sesaat mendengar pernyataan Leona barusan "pegang ucapanmu!" Sahut Theodor mencium rambut hitam Leona.

Geli

Tingkah Theodor terlihat seperti anak umur 5 tahun yang sedang ingin bermanja-manja dengan ibunya. Leona menghela nafas panjang dan membiarkan Theodor di kamarnya malam itu.

                                   °~°~°

Ugh! Sialan badanku sakit semua! Seharusnya aku tidur lebih lama malam tadi

Money Or Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang