BAB VIII

11.8K 1K 103
                                    

              Jangan lupa votenya ya!
                  Selamat membaca🥰

              Jangan lupa votenya ya!                  Selamat membaca🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


» Satu Minggu kemudian

"Ahahahaha aku kaya! Aku kaya! Lihat emas ini," Leona tengah berada dalam ruangan yang dipenuhi emas permata, "aku-" Baru saja menyentuh sebongkah berlian ia dibuat terbangun karena kebisingan diluar kamarnya, "ugh! Berisik sekali ada apa sih?!?! Mengganggu mimpi indah ku saja," Ia langsung memasang sandal dan membuka pintu kamar.

Pemandangan yang dilihatnya adalah para pelayan yang berlalu lalang membawa berbagai macan barang seakan mendekorasi rumah untuk acara penting.

"Ada apa ini?" Dihentikannya seorang pelayan yang membawa kain.

Pelayan tersebut menundukkan kepalanya sesaat sebagai bentuk salamnya, "ada yang akan datang lady," jawabnya terlihat bersemangat.

Hah?! Ini masih pukul 7, pikir gadis itu.

"Siapa yang akan datang?!" Tanya Leona sambil menggaruk lengan kirinya, matanya masih belum mau terbuka lebar sekarang.

"Yang mulia kaisar dan putra mahkota lady," jawabnya lagi.

"APA?! KAU BILANG SIAPA?!?!?" Matanya melotot dan berteriak membuat gema di lorong yang membuat para pelayan menoleh ke arahnya.

"Ya..yang mulia kaisar dan putra mahkota lady," pelayan tadi tak lagi tersenyum dia menunduk saat menjawab pertanyaan Leona.

"Hah~ yang benar saja,"

BRAKK!

Leona membanting pintu kamarnya dengan keras sampai membuat pelayan tadi melonjak kaget, "dasar sialan! Theodor sialan! Kenapa tiba tiba dia datang ditambah kaisar juga datang! Apa yang tengah terjadi disini?! Padahal disurat tak ada tentang rencana kunjungan," Ia berputar putar sambil memutar otak.

"My lady!"

"Apa?!?" Alice masuk sambil membawa air hangat, "ini air cuci wajah anda lady," Alice menaruhnya di meja rias.

"Hei! Kenapa kaisar dan putra mahkota tiba tiba mau datang?!" Ditatapnya Alice seakan akan ini salahnya.

"Tuan Duke menerima surat kemarin malam saat makan malam lady, karena anda tertidur jadi anda tak tahu," jawabnya seolah sudah biasa dengan perilaku Leona.

"Surat? Surat apa?!"

"Saya tak tau pasti lady tapi memberitahu kaisar dan putra mahkota akan datang hari ini," handuk yang diserahkan Alice langsung digunakan Leona untuk wajahnya.

Setelah siap mengganti baju Leona turun ke bawah menuju ruang makan meminta penjelasan pada ayahnya.

BRAK!

"AYAH!!!" Leona membuka pintu sampai terbanting keras mengenai dinding.

Duke menoleh dan menatap putrinya dengan wajah gembira, "ya ampun putri ku ada apa?" Duke menaruh cangkir kopi yang ada ditangannya dan segera berdiri .

Money Or Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang