S2 BAB III

3.5K 336 40
                                    

                     Happy reading

Nathan meneguk teh hitam dengan tatapan datar, ruangan yang sunyi hanya ada dia sendiri terlihat menunggu seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nathan meneguk teh hitam dengan tatapan datar, ruangan yang sunyi hanya ada dia sendiri terlihat menunggu seseorang.

Pintu terbuka.

"Pangeran~"

Chaterine datang sambil tersenyum lebar melihat Nathan yang telah menunggunya di sana.

"Chaterine" Nathan berdiri dan memeluk sesaat gadis berambut pirang tersebut.

"Apa anda menunggu lama?!" Tanya Chaterine mendongak menatap Nathan.

"Tidak aku juga sedang menunggu seseorang yang akan datang" jawab Nathan, dahi Chaterine mengerut kecil.

"Siapa?!"

"Kau akan tau sebentar lagi"

Pintu terbuka lagi, seorang pria berambut merah datang menebar senyum pada dua orang yang sudah ada di dalam ruangan tersebut.

"Selamat siang pangeran" salam Duke Odhen membungkuk sesaat dan tersenyum.

Chaterine mengerut menyembunyikan dirinya di belakang Nathan saat Duke Odhen menatap dirinya walau sambil tersenyum ramah.

"Anda telah datang rupanya, mari duduk" tanpa berlama-lama Nathan langsung mengajak Duke Odhen untuk duduk di bangku yang ada.

Duke Odhen duduk dihadapan Nathan yang duduk bersama Chaterine. Gadis itu menarik lengan baju Nathan dengan ekspresi takut.

"Kenapa tuan Duke Odhen ada disini!?" Tanyanya dengan bisikan.

"Tenanglah lady saya tak berniat menyakiti anda" potong Duke Odhen.

"Duke Odhen akan membantuku akan sesuatu karena itu aku perlu kepastian darimu terlebih dahulu" tutur Nathan membelai wajah Catherine merapikan rambut pirangnya.

"Memastikan?!"

"Ya, lady apa anda dianiaya oleh ibu tiri anda?!" Tanya Duke Odhen tanpa aba-aba.

Chaterine membeku, wajahnya menegak mendengar pertanyaan Duke Odhen barusan "a...a..apa..apa yang... anda katakan?? Saya disiksa oleh ibu saya?! Haha....lucu sekali"

"Anda tak perlu berbohong lady saya melihat anda tak masuk ke dalam kediaman Baron Elizabeth saat musim dingin lalu dengan wajah ketakutan" sela Duke Odhen.

'ke...kenapa dia bisa tahu?!'

"Lady saya akan menolong anda kalau anda berniat memberikan sesuatu yang pasti"

"Chaterine lihat aku!!" Nathan mendekap wajah kecil gadis itu dengan kedua tangannya membuat mata berwarna pink itu melihat lurus ke arahnya.

Chaterine menelan ludah berusaha menatap lurus Nathan yang terlihat sangat serius.

"Apa kau benar-benar dianiaya oleh istri Baron itu?!"

"Ee...."

"Jawab aku Chaterine Elizabeth!!"

Money Or Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang