BAB XXXII

4.2K 391 30
                                    

                      Selamat membaca
                 Tinggalin jejaknya dong

                      Selamat membaca                 Tinggalin jejaknya dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ugh!! Dimana ini?! Kepalaku pusing.

Istana Emerald, istana yang hanya di huni oleh permaisuri kekaisaran Mariana.

Ini istana Emerald?! Kenapa aku di sini?! Apa aku tengah berkunjung ke tempat ibu?!

Theodor menatap ke bawah mendapati dirinya tengah mengenakan pakaian resmi kekaisaran Mariana, ia di buat semakin bingung dengan cuaca yang cerah.

Bukankah masih musim dingin?!

"Ayah~~" seorang anak perempuan berambut hitam menghampirinya dan memeluk kaki Theodor.

Theodor kaget bukan main, siapa pula anak itu? Kenapa dia memanggilnya ayah?! Gadis kecil itu terlihat baru berumur 4 atau 5 tahun.

"Huhu.... Kak Kahir membuang bunga Lily milikku!!" Rengeknya pada Theodor, mata kuning emas yang persis sama seperti bila mata Leona. Theodor baru menyadari anak perempuan itu mirip sekali dengan Leona.

Siapa dia?! Apa Leona waktu kecil?!?

"Kau mengadu lagi?!" Ujar seorang anak laki-laki berambut kuning emas dengan mata yang berwarna sama, anak itu berumur sekitar 8 tahun dan mengenakan setelan pakaian pangeran.

"Dasar cengeng!!" Ia mencibir gadis kecil itu sampai menangis lagi.

"Ayah~~~" Theodor dibuat bingung gadis itu bergelayut di kakinya dan minta di gendong.

"Keira cengeng!!!"

"Kalian bertengkar lagi?!" Suara yang terdengar familiar di telinga Theodor, ia berbalik menatap ke arahnya.

"Kahir berhenti mengerjai Keira!!" Lanjutnya mendekati mereka sambil mengelus lembut perutnya yang tampak sedang membesar.

"Kau sudah datang Theodor..." Theodor baru akan bertatapan jelas dengan wanita berambut hitam panjang itu, tapi ia sudah di buat terbangun.

Suasana kamar yang sunyi aroma obat yang tercium, Theodor dapat menyadari kalau ini adalah kamarnya. Perlahan ia menoleh dan mendapati Gerry yang tengah berkutik dengan obat-obat miliknya.

"Ugh!!" Theodor memegangi kepalanya saat berusaha duduk.

"Yang mulia!!!" Gerry segera mendekati Theodor dan membantunya duduk "anda sudah sadar?! Bagaimana perasaan anda?!" Pertanyaan yang keluar dari mulut Gerry tak di indahkan Theodor.

Matanya sibuk melihat kesana kemari seakan mencari sesuatu "dimana Leona?!" Tanya Theodor.

"Putri sudah kembali satu jam lalu yang mulia, beliau kembali ke kamar setelah menemani anda selama dua jam" jawab Gerry memberikan Theodor segelas air putih.

'huh! Apa dia khawatir denganku?!

Theodor meneguk pelan Amir putih tersebut dan kembali bertanya "bagaimana keadaan sekarang dan berapa lama aku tak sadarkan diri?!"

Money Or Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang