Money Or Love [Completed]

S2 BAB IX

"Kau hanyalah istri perjanjian anakmu takkan pernah menjadi pewaris ku" itulah yang dikatakan kaisar pertama Mariana, Nazerius.

Wanita itu diam saja sambil mengelus perutnya yang sudah agak menonjolkan tanda-tanda kehamilan.

Dirinya hanyalah seorang istri yang dinikahi karena di kasihani, dia hanyalah barang yang dianggap tak berharga bagi tokoh pahlawan Mariana itu.

"Anakku kau akan menjadi pria yang kuat dan menunjukkan pada ayahmu kalau kau adalah anak yang kuat" ujar wanita itu menatap anaknya yang baru saja lahir dengar tataoan sayu talu penuh kasih sayang.

Nazerius datang dengan tatapan dingin hanya mengecek sesuatu "ku pikir kau telah mati" ujarnya sebelum pergi.

Dia bahkan tak sudi memberikan nama pada anaknya, wanita itu menangisi nasib anak yang malang.

"Ibu lihat aku bisa berpedang!"

"Dia anak penyihir!"

"Jangan mendekatinya! Penyihir"

"Darah kotor kenapa kaisar menikahi penyihir itu?"

Rentetan hinaan membuat wanita itu menangis lagi memeluk anaknya yang baru berumur 6 tahun.

"Anakku Perez kalau kau sudah besar katakan pada ayahmu kalau ibu membesarkan mu dengan baik!"

Kebakaran di istana pengasingan membuat smeua orang panik meninggalkan istana tersebut hanya ada 1 orang yang tak pergi mencari anaknya yang tak kunjung di temukan.

"Perez anakku! Dimana kau?! Anakku?!"  Wanita itu mencari walau tau api akan membakarnya.

"Dasar bodoh! Kau ingin mati?!" Nazerius menarik wanita itu dari dalam istana pengasingan.

Sebuah jasad anak laki-laki berumur 8 tahu tergeletak di hadapan wanita itu yang menangisi anaknya yang sudah menjadi mayat.

"Anakku! Oh! Anakku! Kenapa kau meninggalkan ibumu?!" Ia memeluk badan hangur itu sambil diiringi tangisan.

"Sudahlah dua takkan hidup lagi walau kau menangisi seperti itu" Nazerius berniat menenangkan wanita yang menjadi selirnya itu.

Bukannya tak sayang pada Perez, anak itu tetap darah dagingnya walau ia tak menginginkan kehadiran anak itu. Salahnya juga menikahi wanita yang dianggap penyihir oleh semua rakyatnya, wanita berambut hitam itu hanyalah wanita kesepian yang besar sendirian.

"Ini salahmu kalau saja kau tak menarikku pergi aku akan menemukan Perez putraku! Kau tau apa tentang dirinya?! Kau hanyalah seorang ayah yang membuang anaknya!!" Wanita itu mulai menjambak rambutnya sampai beberapa tercabut bahkan kukunya menyebabkan luka pada kulit kepalanya.

"AKU ADALAH ANAK KEGELAPAN SELAMANYA AKAN MENGUTUK PANGERAN PERTAMA MARIANA!! IA TAKKAN MENJADI PENERUS SEPERTI YANG ANAKKU ALAMI!!" ucapan wanita itu membahana memenuhi tempat ia berdiri.