BAB IX

10.1K 1K 116
                                    

                     Selamat membaca
                    Jangan lupa vote ya🥰

Leona melirik Theodor yang tengah berbincang dengan ayahnya, "sialan" bisiknya mengangkat gelas wine  tanpa melepaskan pandangannya dari Theodor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Leona melirik Theodor yang tengah berbincang dengan ayahnya, "sialan" bisiknya mengangkat gelas wine  tanpa melepaskan pandangannya dari Theodor.

Awalnya putra mahkota kaget melihat Leona yang penampilannya yang terlalu heboh tapi tak terlalu diperhatikan karena Duke langsung mengajak mereka untuk duduk. Mungkin sudah seperti basa basi di Mariana obrolan politik adalah obrolan pertama yang dibicarakan saat pertemuan baik resmi atau tidaknya.

Huh! Aku tak tau harus bicara apa?
Aku saja baru tau kalau ada pulau di Mariana yang namanya Kokio, batinnya.

Leona menatap malas gerombolan orang tua yang sibuk mengobrol itu, Theodor bisa menanggapi obrolan mereka walau sesekali agak beda pendapat.

"Leona," panggil Duke yang membuatnya kaget.

Leona bergegas menatap ayahnya dan menyahut, "ah! Ya ayah? Ada apa?" gelas wine yang dipegang Leona segera ditaruh di atas meja dan menatap Duke.

"Jadi apa yang membuatmu mengundang yang mulia kaisar dan putra mahkota datang hari ini?!" Duke bertanya dengan nada senang seakan akan sudah menebaknya.

"Hah?! Ayah bilang apa?" Pertanyaan Duke tadi bisa dibilang membuat akal sehat Leona memudar.

Semua di meja makan menatapnya penasaran, "Kenapa kau mengundang kaisar dan putra mahkota Leona?" Diana mengulang pertanyaan yang diberikan suaminya barusan.

Apaan ini sejak kapan aku meminta kaisar dan Theodor datang? Batinnya terheran-heran.

Perlahan-lahan mata Leona melirik Theodor yang menunduk walau pun sedikit tapi dia melihat pundak pria itu bergetar.

DASAR THEODOR BRENGSEK! Batin Leona mengamuk.

Dug!

Leona menunduk hingga kepalanya mengenai permukaan meja dan menghasilkan suara yang keras.

"Leona!?"

"Leona kau kenapa?!"

Semuanya menatap Leona kaget, "apa kepalamu baik baik saja?!" Tanya Diana menatap Leona khawatir.

Tidak ibu rasanya aku ingin memukul kepala putra mahkota dengan vas itu! Batinnya membara penuh emosi.

"Hah~" Leona mengangkat kepalanya dan tersenyum manis, "maaf yang mulia membuat anda kaget,"

Kaisar hanya mengangguk dan bilang tak apa dan menyuruh Leona untuk istirahat bila memang tak enak badan, "Terima kasih untuk perhatian anda tapi saya baik baik saja," jawabnya dan mulai menatap Theodor horor.

Ya ampun dia tampak mengerikan sekarang, batin Theodor bergidik ngeri.

"Baiklah maaf membuat semuanya menunggu saya meminta yang mulia dan putra mahkota datang hari ini untuk membahas mengenai pertunangan saya dengan putra mahkota," wajah memelas dan air mata buaya andalannya mulai keluar.

Money Or Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang