BAB V

15.9K 1.4K 117
                                    

            Jangan lupa votenya ya!
               Selamat membaca🥰

Hiks! Hiks! Ini tak ada rasanya sama sekali aku tak tau apa yang ku makan huuung~ aku ingin pulang, batin Leona menangis kejar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hiks! Hiks! Ini tak ada rasanya sama sekali aku tak tau apa yang ku makan huuung~ aku ingin pulang, batin Leona menangis kejar.

Obrolan di meja makan tak jauh dari sekitar politik, topik utama pertemuan mereka belum dimulai dan putra mahkota bertingkah seperti tak ada apa apa.

Kalau kau mau makan saja yasudah makan saja? kenapa mengundangku? Batin Leona mulai jengah dan jengkel.

Sepotong kecil steak daging dimasukkan ke dalam mulut Leona tanpa merasakan apapun.

Ugh!! Aku yakin setelah ini akan mengalami sembelit, pikirnya.

"Nah Theo apa yang ingin kau bicarakan sampai mengundang ku makan malam hari ini?" Tanya kaisar akhirnya memulai topik lain.

Rasanya aku hanya sebongkah batu disini, ujar gadis itu dalam hatinya.

Putra mahkota menaruh pisau dan garpunya dengan perlahan membuat semua yang ada di meja makan menatapnya, menunggu agar dia mengatakan sesuatu

"Ayah!" Panggil Theodor pelan.

Feeling ku tak enak, batin Leona merasa merinding.

"Aku ingin menikah dengan lady Leona,"

Pfffttt!

Leona tersedak limun yang sedang di minumnya, "lady anda baik baik saja?!" Tanya kepala pelayan panik dan langsung menghampiri Leona yang masih batuk.

Baik baik saja palamu botak! Umpat Leona dalam jiwanya.

"Ak- ukhuk! Aku baik baik saja maaf merusak suasana nya," jawab Leona meraih serbet bersih yang disodorkan kepala pelayan.

"Ya ampun hohoho, putraku sedang mencintai seseorang rupanya," tawa kaisar Felix membahana diruangan makan.

Rasanya aku ingin menjambak rambut kaisar itu, batin Leona terlihat sangat membara.

Theodor memasang senyum,"Saya dan lady leona saling mencintai ayah makanya dia membatalkan pertunangan sebelumnya," ujarnya sambil memasang wajah seperti pemain teater sekarang.

Apa yang si blekok ini katakan? Pikir Leona mulai kehabisan kesabaran.

"Yang mulia memangnya saya pantas bersanding dengan anda? Banyak lady yang menginginkan anda menjadi pasangannya yang mulia, kalau anda memilih saya anda akan memiliki panggilan tunangan kedua lady Leona" sahut Leona tak mau kalah dan meneteskan air mata buaya.

apa pikir dia bisa kabur? Batin Theodor, ia menatap Leona yang tengah menangis lembut.

"Ayah aku tak masalah dengan panggilan itu saya hanya ingin lady Leona yang bersama saya,"

Money Or Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang