BAB XVI

7.4K 676 116
                                    

                   Selamat membaca
                    Jangan lupa vote 🥰

                   Selamat membaca                    Jangan lupa vote 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lalala~"

"Sepertinya mood lady sedang baik belakangan ini!"

"Ya, lady bahkan tak marah tadi pagi saat aku sedikit telat"

"Apa karena akan ada pesta?!"

Alice, Jane, Gelis, dan Jeneri mengamati Leona yang bersenandung di sepanjang lorong, orang rumah tak tau apa yang tengah terjadi sampai mood Leona sangat baik tiga hari belakang ini.

Fufu! Sebentar lagi pesta aku akan melihat uang berjalan lagi!!

Leona kembali ke kamarnya untuk mengamati hadiah pemberian putra mahkota. Sesampainya di kamar ia langsung membuka sebuah kotak dengan ukuran mewah di sekelilingnya dan membawa ke teras.

"Hah?!" Lagi lagi sebuah surat terselip di bawah pot bunga yang berada dimeja teras kamarnya "sialan apa orang ini tak bosan!" Kesal akan surat tak jelas itu Leona membacanya dengan asalan.

My lady.
     Salah satu teman anda adalah penghianat.

"? Apa maksudnya ini?!" Pesan kali ini hanya terdiri dari satu kalimat yang pendek, lebih aneh lagi dia bilang ada penghianat.

Apa orang gila yang mengirimiku ini!

Seolah tak terlalu penting Leona menaruh surat itu dilaci dan kembali mengagumi keindahan batu permata itu.

"Hah~ dua hari lagi pesta!" Ucapnya gembira seringai tak luntur dari wajah Leona saat mengingat hal itu"Alice!!"

Suara derap kaki yang tergesa-gesa terdengar mengarah ke kamar Leona
"Yes my lady!" Alice datang dengan nafas yang menderu.

"Siapkan ruangan aku ingin memilih gaun!" Ujar Leona menaruh kembali kotak hitam mewah yang dipegangnya.

"Yes my lady" Alice pergi menuju ruangan gaun milik Leona yang berada di lantai dua.

"Um~ tidak! Ini terlalu mencolok!"

"Ini terlalu biasa!"

"Aku tak ingin warna pink!"

Sudah puluhan gaun yang di coba Leona tapi masih belum memutuskan gaun apa yang akan dikenakannya saat pesta nanti.

"Bagaimana dengan yang ini lady?" Jane mengangkat sebuah gaun dari sutra berwarna krem dengan lengan yang agak lebar.

"Tidak!" Leona menolak dan terus membolak-balik kumpulan gaun yang tergantung di lemari lebar.

Aku ingin sesuatu yang berbeda!!

Mata Leona menyusuri setiap gaun yang ada, berbagai macam model dan warna memenuhi lemari yang sedang diperiksanya.

"Ah!" Tangan Leona meraih sebuah gaun berwarna biru langit dengan sedikit hiasan permata kecil pada bagian bawahnya "ini saja!" Ujarnya.

Money Or Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang