BAB XXXIII

4.1K 374 45
                                    

                      Selamat membaca
                 Tinggalin jejaknya dong

Suasana ruangan sidang diam menunggu seseorang yang hendak datang, Leona duduk di samping ayahnya sambil memerhatikan sekitar yang masih heboh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana ruangan sidang diam menunggu seseorang yang hendak datang, Leona duduk di samping ayahnya sambil memerhatikan sekitar yang masih heboh.

Para bangsawan yang berbisik akan sesuatu baik yang baik atau yang buruk, Leona tak peduli ia hanya memikirkan pelaku percobaan pembunuh ia dan putra mahkota.

Yaampun kenapa lama sekali??

Musim dingin membuat ruangan terasa sangat dingin, walaupun perapian dan lampu ada dimana-mana tapi tak cukup membuat panas mereka.

Pintu terbuka, seorang pria tua datang bersama dua pendampingnya seperti hakim kasus kali ini telah datang, Kaisar dan permaisuri ikut masuk setelah mereka datang.

Sepertinya kaisar dalam keadaan yang sedang buruk.

Raut wajah kaisar terlihat tidak menerima haha-hihi sekarang, ia dan istrinya langsung duduk di bangku yang paling tinggi membuat Leona kesal.

Kenapa bangkuku juga tak setinggi itu?!?

Pintu terbuka lagi kali ini yang datang adalah Theodor dan Sean, mereka berjalan mendekati Leona yang berada di sisi kiri kaisar.

"Anda datang?!" Tanya Leona berbisik pada Theodor begitu pria itu duduk.

"Seperti yang kau liat, mau tak mau aku harus datang jika tidak ini akan menjadi kesempatan emas bagi Duke Odhen" jawab Theodor mendekatkan mulutnya ke telinga Leona.

Leona mengangguk paham dan kembali melihat sekeliling sebelum sidang di mulai. Tak ada Ema yang datang hanya Rose, Charlotte dan Louis.

"Baiklah! Semau hadirin yang telah menyempatkan diri untuk datang pada persidangan kali ini" hakim mulai membuka mulutnya menandakan sidang telah mulai.

Ocehan panjang lebar dari hakim membuat Leona mengantuk mendengarkannya, Theodor melirik Leona dan bergeleng kecil melihat tingkah gadis itu.

"Masalah kali ini adalah petunjuk, yang hanya melihat pembunuh bayaran itu adalah yang mulia putra mahkota dan putri mahkota, akan tetapi melihat keadaan putri yang sakit dan yang mulia putra mahkota yang terkena racun pada panah membaut kendala pada penyelidik karena itu mohon maafkan kelalaian saya yang mulia Kaisar penguasa Mariana" hakim membungkukkan badannya ke arah kaisar.

Kaisar mengangkat tangan menandakan untuk melanjutkan sidang dan tidak apa, hakim kembali berceloteh dan meminta Theodor untuk memberikan penjelasan.

Di kacangin!!!!

Leona memutar bola matanya jengah melihat Theodor yang memasang senyum pada semua hadirin di ruang sidang.

"Baiklah terimakasih telah memberikan kepercayaan untuk penjelasan ini pertama, pembunuh bayaran kali ini memiliki kemampuan yang setara dengan prajurit tingkat 2, mereka mengenakan jubah hitam berlambang
dan sepertinya ada seseorang yang pernah terhubung dengan masalah ini" Theodor melirik ke arah dimana Duke Odhen duduk.

Money Or Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang