EPILOG 2

9.5K 496 30
                                    

   

   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    .8 tahun kemudian.

"Hah~ hari ini panas sekali."

Musim panas yang membuat para warga baik bangsawan atau rakyat biasa menggunakan pakaian yang mengenakan pakaian tipis agar terasa sejuk.

Kekaisaran Mariana menjadi kekaisaran yang paling maju, kerajaan lain mulai menjalin hubungan perdagangan internasional dengan Mariana sejak Theodor menjadi kaisar ke-24.

Istana Emerald terlihat sangat cerah dari luar, istana yang di tempati oleh permaisuri itu, lebih indah lagi begitu mendapati sebuah air mancur di bagian depannya.

Kaisar Felix dan permaisuri Julia memilih untuk menghabiskan masa tua mereka di sebuah pulau yang disediakan oleh Theodor.

Sean sudah naik pangkat menjadi tangan kanan raja, sedangkan Alex menjadi komandan pasukan kekaisaran Mariana.

"Ayah~~"

Seorang anak perempuan berumur 5 tahun berlari ke arah Theodor dengan tangisan, ia tampak mengenakan sebuah gaun kuning telur selututnya.

"Keira!"

Anak itu menghambur dan memeluk kaki Theodor, "kak Kahir dia huhu~"

"Apa aku tak melakukan apapun," ujar anak laki-laki berambut kuning emas mendekati mereka berdua dengan wajah acuh.

"Kakak memakan kue caramel ku!" Rengek Keira, Kahir mencibir adiknya yang menangis.

Theodor menggendong gadis kecil, "nah~ nanti akan ayah ganti," ujarnya menenangkan putrinya.

"Benarkah?"

Theodor mengangguk membuat gadis itu tersenyum senang, "aku?" Tanya Kahir seraya menunjuk dirinya sendiri.

Theodor memasang senyum miring, "tanyakan saja pada ibu mu," jawab Theodor terkekeh.

Kahir bergidik saat membayangkan dirinya yang merengek seperti itu pada ibunya. Bukan di kasih yang diminta malah akan dicubit karena membuat ibunya jengkel.

Mereka berjalan menuju ke dalam istana Emerald, Leona duduk di rumah kaca sambil membuat sebuah rajutan.

"Ibu~"

Leona menoleh menatap Theodor yang menggendong Keira dan Kahir yang berjalan disampingnya.

"Fufu! Kau sudah pulang?!" Tanya Leona bangkit dengan susah payah.

"Duduk saja," ujar Theodor menurunkan Keira dari gendongannya.

Gadis itu langsung mendekati Leona dan memeluk lengan kanannya "hehe... Keira sayang ibu,"

"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Leona tertawa kecil melihat tingkah putrinya.

Theodor duduk di bangku sambil bergeleng melihat mereka yang terlihat seperti pinang terbelah dua. Rambut yang sama-sama hitam dan pupil mata berwarna kuning emas.

Kahir meneguk teh dari cangkir Leona sampai habis, "hei ambil cangkir untukmu sendiri Kahir!"

Anak itu memalingkan wajahnya dengan angkuh, "lagipula teh ibu juga mau habis," jawab anak itu mencibir Leona.

Kesal rasanya melihat tingkah anak itu tapi tak bisa mengumpat karena sifatnya 100% menyalin dari sifat Leona.

"Bagaimana dengan kerajaan Lareina?" Tanya Leona mendudukkan Keira ke bangku disamping Theodor.

"Yah~ minggu depan akan menjadi rapatnya," jawab Theodor mengambil secangkir teh dari teko.

Leona mengangguk sambil mengelus perutnya yang sudah membesar, ini sudah masuk bukan ke-8 kehamilan ketiganya.

"Kau baik-baik saja?!" Tanya Theodor melihat Leona dengan tatapan kasihan.

"Jangan mengasihani ku, ini bukan pertama kalinya aku mengandung," jawab Leona mengerutkan kening kesal.

Sudah 10 tahun sejak pernikahan mereka, sudah 12 tahun sejak Rose, Duke Odhen dan Chaterine mendapat hukuman. Semua kembali tenang bahkan menjadi lebih baik dari sebelumnya, semua sangat bahagia dalam hidupnya. Leona dan Theodor dikaruniai 2 anak dan akan segera mendapat 1 lagi.

Wanita itu tersenyum sambil memejamkan matanya, "memang ya kalau dasarnya hebat pasti bakal hebat" ujar Leona meneguk teh hitam.

Ntah sejak kapan ia menyukai teh hitam yang dulunya adalah minuman paling di benci dirinya.

"Apanya?!" Tanya Theodor terheran-heran.

"Tak ada," jawab Leona tersenyum senang membuat Theodor dan ke-dua anaknya menatap terheran-heran.

Musim panas yang membuat cuaca cerah, sebuah keluarga kecil yang harmonis tengah menghabiskan waktu bersama-sama di sebuah taman, derai tawa dan kebahagiaan memenuhi mereka semua.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Money Or Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang