BAB XXV

4.8K 398 85
                                    

                      Selamat membaca
                      Jangan lupa vote🥰

"Yang paling tak menyukai putra mahkota adalah Duke Odhen jadi sebaiknya kau membuatnya memihakmu dan membantu untuk melakukan hal ini" ucap gadis bermata merah itu pada Robert

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yang paling tak menyukai putra mahkota adalah Duke Odhen jadi sebaiknya kau membuatnya memihakmu dan membantu untuk melakukan hal ini" ucap gadis bermata merah itu pada Robert.

"Kenapa harus Duke Odhen?!" Tanya Robert heran, gadis itu memutar bola matanya.

"Karena Duke Odhen memiliki koneksi untuk pembunuhan bayaran yang bagus" jawab gadis itu mengangkat gelas.

"Kenapa tidak kau saja?!"

"Aku hanya anak count kau tau jadi tak mungkin aku membantumu soal itu tapi kalau lokasinya pasti akan ku beritahu mengingat temanku itu sangat bersemangat perburuan kali ini" lanjut gadis itu sambil menikmati teh di cangkir.

"Perburuan?!" Ulang Robert.

"Khikhikhi..." Tawa gadis itu membuat bulu kuduk berdiri, senyuman yang menampilkan gigi putih miliknya, senyum yang mengangkat satu sudut bibir lebih tinggi.

                                 °~°~°

Leona kembali berlatih memanah, sesuai janji Alex akan membawakan temannya sebagai pelatih Leona.

"CK! Lamanya" Leona menggerakkan kakinya tak sabaran mulai kesal karena puncak hidung Alex tal kunjung nampak.

Setelah 15 menit menunggu akhirnya Alex datang, berjalan bersama seorang pria dan asik mengobrol tanpa sadar Leona menatapnya kesal bukan main.

Leona menatap heran dan penuh tanda tanya ini pertama kalinya dia melihat pria itu walau sudah sering ke istana. Pria berambut hitam dengan bola mata abu-abu bercampur sedikit warna kuning.

Terlihat seperti kuning telur yang terjatuh ke tungku api.

Alex dan pria itu menuju ke arah Leona Alex sempat mengatakan sesuatu sebelum sampai di depan Leona.

"Lama sekali!" Protes Leona sebal.

"Kau juga tau kalau istana lumayan jauh bukan?!" Balas Alex ikut kesal.

"Huh! Memangnya aku peduli?!" Jawab Leona menatap Alex.

Selagi dua kakak beradik itu saling beradu tatapan dan mulut, pria yang bersama Alex hanya bisa diam seolah menikmati pertengkaran mereka.

"CK! Ini teman yang kubilang kemarin" Alex menyudahi pertengkaran kekanak-kanakan mereka dan beralih menatap temannya.

Leona ikut melihat pria yang tengah memasang senyum pada mereka berdua "salam pada yang mulia putri mahkota" dia membungkuk memberi salam dan kemudian menatap Leona lurus.

"Saya Dave putra count Topaz" dia memperkenalkan dirinya, Leona kaget sesaat mendengarnya.

Bukan Dave yang itu bukan?!

Money Or Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang