BAB XXVIII

4.4K 425 70
                                    

                     Selamat membaca
                     Jangan lupa vote🥰

Hari ini angin jauh lebih besar dari biasanya, kastil yang di sediakan Duke Odhen sebagai tempat berlangsungnya perlombaan terasa sangat dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini angin jauh lebih besar dari biasanya, kastil yang di sediakan Duke Odhen sebagai tempat berlangsungnya perlombaan terasa sangat dingin.

"Anginnya sangat besar!!"

"Sepertinya akan badai"

"Apa akan baik-baik saja?!"

Pada bangsawa heboh menatap keadaan cuaca yang terbilang buruk, Theodor dan para bangsawan lainnya berkumpul untuk mengambil keputusan.

Leona dan Charlotte duduk di sebelah timur kastil sambil menikmati segelas teh merah hangat.

"Ukh!! Dingin sekali" Charlotte menggosok kedua tangannya ke bahu.

"Huh~ cuacanya jelek banget" Leona melirik ke luar jendela badai kecil sedanga berlangsung sekarang ini.

Dingin banget>×<

Tiba-tiba Schimdt datang memasangkan sebuah jubah tebal ke badan Charlotte "jangan sampai kedinginan"

"Terima kasih Schimdt" Charlotte memegang tangan Schimdt yang berada di pundaknya.

Aku hanyalah seekor nyamuk di sini

Leona menatap malas dia insan yang sedang bermesraan di depannya, rasa ingin mengupat pada mereka tapi apalah daya.

Ugh!!

Charlotte tertawa lepas ntah apa yang membuatnya tertawa tapi yang pasti Leona semakin mengerut kesal melihat gigi putih Schimdt yabg semakin tampak.

"Leona" seseorang menaruh jubah merah tebal ke bahu Leona, ia berbalik dan mendapati Theodor yang berdiri di belakangnya.

"Yang mulia?! Apa sudah ada keputusan?!" Tanya Leona menggeser posisi duduknya agar Theodor ikut duduk.

"Hem~ perburuan akan tetap dilakukan tapi daerah bahaya harus dihindari, daerah-daerah tersebut di beri tanda silang berwarna merah" jawab Theodor duduk di samping Leona sambil meneguk teh di cangkir.

A...aa....

Leona menutup mulutnya rapat-rapat teh yang diminum oleh Theodor barusan adalah teh bekas miliknya.

"Ya..yang mulia..itu teh milik saya" ujar Leona gemetaran.

"Oh! Kau sudah meminumnya?!" Tanya Theodor seolah tak sadar akan apa yang dilakukannya barusan.

"Ti...tidak" jawab Leona, sudah jelas bohong dia sudah meneguk 2 kali teh dalam cangkir tersebut, Charlotte melotot ke arah Leona.

'kau gila!!'

Mau gimana lagi!!

Mereka saling bertatapan dengan wajah seolah-olah berkomunikasi satu sama lain. Theodor menatap ke luar jendela badai sedikit mereda.

Money Or Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang