BAB XXX

4.4K 375 25
                                    

                      Selamat membaca
                      Jangan lupa vote🥰

                      Selamat membaca                      Jangan lupa vote🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa maksudmu mereka kabur??"

"Maaf tuan, tapi mereka melempar diri ke tebing"

"Sialan!!" Robert mengacak ruang tunggu miliknya, rencananya buk dibilang berhasil.

"Cari mereka!!" Perintahnya dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Maaf tuan, tapi pasukan Duke Rechaff dan prajurit istana sudah dikerahkan untuk mencari mereka" jawab salah satu dari mereka.

Robert tampak makin emosi ia melempar semua barang hingga berantakan dan pecah.

                                    °~°~°

Scdit menaiki tebing dengan hati-hati, Leona menegang saking takutnya untuk terjatuh kembali.

Jalannya sangat kecil hanya seukuran mudah atau dua orang yang bergandengan tangan, Theodor mengawal Scdit dengan pelan.

Ugh~ tinggi sekali!!

Ia melirik ke bawah yang terdapat pantulan air dari air terjun di tebing tersebut, bunyinya saja sudah menunjukkan bahwa tebing ini tinggi, mereka benar-benar beruntung karena masih hidup.

"Jangan terlalu banyak bergerak" Theodor menarik tubuh Leona agar duduk lurus menghadap ke depan.

Huh!!

Leona diam memasang wajah cemberut, Scdit sedikit demi sedikit melewati tepi tebing dan akhirnya sampai ke atas.

Nafas lega dihembuskan oleh Leona, ia meregangkan tubuhnya saking leganya. Theodor menatap pucuk kepala Leona yang tengah menggeliat.

"Apa kau se senang itu?!" Tanyanya pada Leona.

Leona berbalik setengah badannya "ya tentu saja yang mulia, saya kira saya akan mati tadinya haha...." Jawab Leona asalan.

Theodor menghentikan Scdit dan turun, Leona menatapnya terheran-heran "Kenapa anda berhenti?! Kenapa turun?!"

"Scdit perlu istirahat setelah mendaki tebing tinggi tadi, dan pinggangku sakit menahanmu" jawab Theodor, telinga Leona langsung memerah.

"Apa?! Saya tidak seberat itu!!" Jawa Leona sangat emosi.

Theodor terkekeh melihat celotehan Leona yang tak terima dibilang berat alias gemuk.

!!!

"Maaf saja ya yang mulia!!" Ujar Leona menatap Theodor yang memegangi dahinya "anda kenapa?!"

"Ukh! Tak apa hanya sedikit pusing" jawabnya duduk sambil bersandar ke batang kayu.

Ada apa pula dengannya?!?

Leona turun dan mendekati Theodor yang mengatur nafas "benar tak apa-apa?" Tanya Leona mendekat tangannya pada dahi Theodor.

"Ya" jawabnya singkat dan menyingkirkan tangan Leona dengan lembut.

Money Or Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang