BAB 58

3.4K 719 71
                                    


🌿🌿🌿

Berong menyaksikan makhluk berwarna hijau toska itu. Dia semakin geram dan bertanya darimana datangnya makhluk aneh yang melindungi mereka. Tetapi karena dia ahli sejarah, maka dia bisa menyadari kalau itulah Mosrang. Makhluk misterius yang dimiliki oleh setiap orang terpilih.

"Sayangnya waktu untuk bermain-main sudah habis anak-anak."

Berong menyatukan kedua tangannya. Seraya menutup mata.

"Harang Banggang..."

Sesaat setelah ia menyebut mantranya itu, matanya terbuka. Matanya berubah menghitam. Taka da setitik pun warna putih disana. Wujudnya semakin mengerikan. Kedua tangannya mengepal, tubuhnya menelungkup dan muncul bayangan dari sana. Ia membelah diri. Sesuatu keluar dari tubuhnya seperti udara. Ada juga yang seperti air, seperti tanah, besi dan bahkan seperti bayangan gorila serta tanaman rambat.

Engku Tarno berahsil membelah dirinya menjadi tujuh manusia termasuk dengan tubuhnya yangasli. Dengan wujud yang sama, namun berbeda elemen. Satu persatu dari ketujuh Berong itu turun dan mengambil alih ketujuh anak itu. Tiap-tiap anak mendapatkan Berong sesuai dengan elemen mereka.

Inilah rencananya sejak awal. Dia menyerang hanya untuk memancing ketujuh anak itu agar mengeluarkan kekuatan sihir mereka, sampai saat berong tahu kekuatan sihir masing-masing ketujuh anak itu.

"Gawat!" gerung Nala

"Kekuatan apa itu?" tanya Ayu.

"Tak ada waktu," ucap Lexan. "Kita harus bertahan."

Namun terlambat. Berong mengeluarkan mantra yang membuat mereka berpisah dan terlempar ke tempat berbeda. Keenam berong menghampiri mereka masing-masing dan menarik tangan mereka masuk ke dalam portal hitam yang menghisap mereka dan membawa mereka ke tempat lain. Mereka jadi terpisah-pisah dan menjauh dari Berong asli.

Sanja di bawah oleh Berong yang berbulu lebat ke pulau terluar di sebelah barat Archipelagos. Tempat dimana Kondo bersarang.

Ayu dibawa oleh Berong yang tubuhnya mengeluarkan tanaman rambat ke pulau terluar di sebelah Timur.

Drio dibawa ke pulau sebelah Selatan, pulau terluar Archipelagos yang diselimuti daratan tandus.

Tanra dibawa oleh Berong air ke dalam air.

Bastian dibawa oleh Berong yang bagian bawah tubuhnya dihiasi angin puting beliung.

Lexan dibawa ke pulau perkapalan Archipelagos. Pulau dimana ketujuh anak itu mendapatkan kapal sebelumnya.

Sementara Nala salah satunya yang tak masuk ke portal itu. Ia melawan Berong yang asli. Engku Tarno dulunya adalah murid golongan Agni. Jadi api adalah elemen utamanya. Mereka tak pergi kemana-mana. Masih di tempat dimana Nyai Romia berjuang membangkitkan kekuatannya.

Nala hampir saja jatuh ke laut karena kekuatan Bastian yang sebelumnya membuatnya melayang di udara kini menghilang Hampir saja. Tetapi Engku Tarno menggenggamnya dan melemparkan tubuhnya ke langit. Lalu menggenggam erat jubah anak itu.

Nala bisa dengan jelas memperhatikan wajah Engku Tarno. Engku Tarno yang sebelumnya dikenal ceria, tua bangka dan dikasihani kini jadi manusia mengerikan yang Nala temui seumur hidup.

"Kau kemanakan mereka?" Nala geram. Alisnya hampir menyatu. Berusaha melepaskan diri.

"Kemana? Ke tempat dimana mereka seharusnya. Apa kalian pikir adil satu lawan tujuh?" Engku Tarno tertawa, sampai kelihatan langit-langit mulutnya. "Omong-omong aku suka tatapan itu. Kau benar-benar mirip Gayatri. Dia perempuan manis yang keras kepala, tetapi kuharap kalian tak bernasib sama. Atau garis keturunan kalian akan benar-benar berhenti."

[TERBIT] ARCHIPELAGOS 1 (Wizarding School in Nusantara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang